Sudah disinggung jika e-commerce semakin digemari, kini waktunya ranah digital semakin digenjot sebagai media pemasaran. Kelebihan dari ranah digital adalah ruang lingkupnya seolah tanpa batas serta aksesnya lebih mudah, tidak mengenal jarak.
Analisis data media sosial serta profil konsumen bisa digunakan sebagai dasar mempelajari perilaku, kecenderungan pola konsumsi, sehingga produk dan jasa yang ditawarkan dapat lebih mudah diarahkan.Â
Terlebih menurut riset BCG para milenial dan generasi Z sebanyak 69% membeli produk baru yang sebelumnya tidak pernah konsumsi, hanya karena ingin mendapatkan pengalaman baru. Nyatanya terpengaruh iklan dan opini di media sosial.
3. Menekankan produk dan jasa masih bertahan
Bagi konsumen loyal keberadaan suatu produk dan jasa yang sudah terbiasa digunakan sangat berarti, sementara bagi konsumen potensial harus dirayu agar pilihan mereka terarah kepada produk dan jasa tersebut.
Sampaikan pesan bahwa produk dan jasa masih tetap eksis, tidak kalah oleh pandemi. Rebranding sangat mungkin dilakukan, memberikan kesan atau image lebih anyar pada konsumen. Hal ini menghindari kebosanan atau kebingungan dari rasa terperangkap di masa pandemi.
Istilah rebranding menjadi solusi ketika pasar merespon dingin karena produk dan jasa dipandang sudah tidak sesuai kebutuhan.
Jangan lupa bahwa konsumen selalu ada dan tetap memiliki minat berikut kebutuhan yang mungkin masih sama, tetapi perilaku dan cara pandangnya sudah berubah. Hal ini harus diusahakan agar atensi mereka kembali terarah pada produk dan jasa yang ditawarkan.
4. Meningkatkan kapasitas usaha dan kompetensi