Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

6 Pekerjaan yang Menjanjikan di Industri Jasa Keuangan

21 Maret 2021   12:47 Diperbarui: 21 Maret 2021   22:04 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Peredaran uang di masyarakat dihimpun industri jasa keuangan (thevoiceofwoman.com)

Pada masanya aktif sebagai pemain sepak bola, Hendrik Johannes Cruijff atau lebih dikenal dengan Johan Cruyff (1947-2016) merupakan pemain jenius dan menjadi jenderal lapangan tengah klub Ajax Amsterdam dan Barcelona. Gelar juara Eropa diraihnya semasa menjadi pemain Ajax dan selaku pelatih di Barcelona.

Pemain lain yang satu generasi bersama Cruyff dan juga berprestasi adalah mantan libero tim nasional Jerman, Franz Beckenbauer. 

Gelar Piala Dunia diraihnya bersama tim Jerman Barat pada 1974, prestasi serupa dicapai pada saat menjabat pelatih tim nasional ketika Piala Dunia dihelat di Italia tahun 1990, Beckerbauer juga sukses berprestasi di level klub.

Persaingan antar pemain di sepak bola tak lepas dari kompetisi meraih prestasi, walaupun saat ini bisa dikatakan sepak bola tidak lagi hanya sekadar membahas cara menendang bola dan mencetak gol, lebih dari itu sepak bola telah menjadi industri yang menggenjot performa para pemain dan klub demi meraih laba.

Aspek keuangan adalah hal penting bagi banyak industri, sehingga industri jasa keuangan selalu berkembang, bergulir mengikuti perkembangan model bisnis serta teknologi. 

Penawaran produk dan jasa dari industri jasa keuangan kepada masyarakat sangat bervariasi, mulai dari yang sangat sederhana sampai dengan tingkat kerumitan tertentu.

Ilustrasi: Peredaran uang di masyarakat dihimpun industri jasa keuangan (thevoiceofwoman.com)
Ilustrasi: Peredaran uang di masyarakat dihimpun industri jasa keuangan (thevoiceofwoman.com)
Dengan demikian kebutuhan skill dan kompetensi pada praktisi di industri tersebut harus senantiasa ditingkatkan menyesuaikan diri dengan segala perubahan dan keperluan guna menghadapi persaingan. 

Perubahan iklim industri serta teknologi lalu tekanan dari regulator dalam hal ketentuan memenuhi dinamika di industri jasa keuangan.

Peta Industri Jasa Keuangan

Pada dasarnya industri jasa keuangan berkaitan dengan tata kelola keuangan masyarakat, para pelaku industri ini menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau investasi dengan berbagai tujuan, kemudian ada juga yang memiliki fungsi menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman atau berupa media penyaluran lainnya.

Perbankan adalah salah satu bidang usaha yang sudah dikenal masyarakat, tapi industri jasa keuangan tidak hanya terdiri dari perbankan saja. Lembaga keuangan non bank seperti asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, termasuk pegadaian lalu perusahaan penjaminan termasuk sebagai komponen di industri jasa keuangan.

Ilustrasi: Tata kelola keuangan (thestar.com)
Ilustrasi: Tata kelola keuangan (thestar.com)
Pelaku lainnya datang dari Pasar Modal. Perdagangan efek belakangan banyak diminati, baik perusahaan efek beserta lembaga penunjangnya tumbuh dan bekerja ekstra menawarkan pilihan dengan harapan dapat menarik atensi dari masyarakat.

Karena berkaitan dengan uang, maka industri jasa keuangan harus dapat dipercaya, maka dari itu faktor integritas dan keamanan adalah prioritas agar dapat menjamin kelangsungan dana masyarakat yang dikelola. Dari aspek regulator juga mengatur dengan sangat ketat, sangat banyak aturan yang harus ditaati.

Ilustrasi: Tenaga profesional jasa keuangan (money.usnews.com)
Ilustrasi: Tenaga profesional jasa keuangan (money.usnews.com)
Peraturan adalah hal baku yang setiap hari menjadi pembahasan, karena bisnis dijalankan di bawah pengawasan ketat, meminimalisasi risiko, walaupun risiko tetap ada dari proses bisnis itu sendiri. 

Fraud atau tindak kejahatan juga menjadi hal yang penting sebisa mungkin dapat dihindari. Seperti itu kira-kira gambaran sederhana industri jasa keuangan.

Bidang Pekerjaan di Industri Jasa Keuangan

Karir di industri jasa keuangan sangat menjanjikan, ini dikarenakan model bisnis di industri ini terus berkembang, sehingga kebutuhan tenaga kerja seiring waktu tetap dibutuhkan. Tak heran jika para pencari kerja tetap menaruh minat berkecimpung masuk dalam industri jasa keuangan.

Bagi pekerja pendatang baru atau kategori baru lulus kuliah, tenaga front office seperti teller, customer service atau sales biasanya cukup diminati. 

Namun perlu diingat jika industri jasa keuangan mengalami pergeseran dari sisi bisnis juga teknologi, arah industri semakin menuju digitalisasi, perlahan tenaga front office atau bidang pekerjaan yang banyak melibatkan proses manual akan digantikan mesin.

Untuk memulai karir selaku tenaga front office hal itu tidak salah, tetapi untuk jangka panjang sebaiknya dipikirkan kembali. 

Pelajari konsep bisnis secara utuh, sehingga bisa memasuki bidang pekerjaan lainnya yang lebih menjanjikan, walaupun butuh waktu dan usaha hingga sampai dapat menguasainya. Berikut adalah bidang pekerjaan yang menjanjikan di industri jasa keuangan:

1.  Marketing
Ini adalah bidang pekerjaan yang sudah ada dari sananya. Sejak awal sebuah usaha berdiri pasti membutuhkan marketing. 

Perlu dipahami jika marketing di sini bukan hanya berbicara mengenai penjualan, cakupannya lebih luas.

Tenaga pemasaran dari bidang penjualan akan terus dibutuhkan, karena mereka yang akan berhadapan dengan nasabah, investor atau sebut saja klien. 

Mereka menawarkan produk dan jasa kepada klien, laba perusahaan bergantung pada keberhasilan tingkat penjualan, tapi kiprah tenaga penjualan tidak bisa berjalan dengan sendirinya karena membutuhkan proses marketing yang matang dari awal.

Ilustrasi: Pembahasan produk dan jasa keuangan (womenonbusiness.com)
Ilustrasi: Pembahasan produk dan jasa keuangan (womenonbusiness.com)
Sisi pengembangan produk dari unit product development juga penting, keberadaan produk berikut fiturnya harus dapat menarik minat klien. 

Marketing juga harus memperhatikan perkembangan tren persaingan antar perusahaan di industri jasa keuangan, tujuannya supaya produk dan model bisnis andalan tidak tertinggal, kalah bersaing dari produk dan jasa serupa dari kompetitor.

Hard skill yang dibutuhkan adalah kemampuan berkomunikasi dan menjalin relasi yang baik dengan klien, hal ini penting terutama bagi tim penjualan. Sementara untuk unit pendukungnya membutuhkan pengetahuan mumpuni sehubungan fitur produk dan analisis perkembangan kondisi industri terkini. Terkadang pola pikir out of the box dan kreativitas sangat dibutuhkan sewaktu mengembangkan produk baru.

2. Manajemen Risiko
Bidang ini dibutuhkan selain karena industri jasa keuangan tergolong high risk, juga diharusnya oleh pihak otoritas. Aspek manajemen risiko mulai diterapkan dari perbankan, pada akhirnya meluas kepada sektor lainnya. 

Saat ini asuransi, pasar modal dan lembaga keuangan lainnya getol merekrut pekerja yang dapat membuat kerangka manajemen risiko untuk diterapkan.

Tugas utama dari unit manajemen risiko adalah melakukan pemetaan proses dan aktivitas bisnis, kemudian disusun dalam kerangka utama manajemen risiko, mengukur risiko macam apa yang dapat diterima dan bisa dimitigasi agar kerugian yang mungkin terjadi tidak sampai membuat perusahaan menderita kerugian besar atau malah bisa tutup.

Ilustrasi manajemen risiko (Sumber: Awardveuveclicquotaward.com.au)
Ilustrasi manajemen risiko (Sumber: Awardveuveclicquotaward.com.au)
Ruang lingkup manajemen risiko sangat luas, pada pelaksanaannya harus berjalan bersama unit bisnis lainnya, karena pihak  yang paham betul risiko terkait adalah pihak pelaksana di setiap unitnya. 

Unit manajemen risiko berada pada posisi memetakan dan menarik kesimpulan, untuk kemudian memberikan rekomendasi yang diperlukan.

Fungsi auditor juga bisa berjalan dalam koridor manajemen risiko, karena bidangnya masih dalam perspektif pengawasan. Audit akan mengawasi dan memeriksa secara lebih menyeluruh. Tetap dilakukan bersama-sama.

Hard skill yang diperlukan adalah kemampuan analisis data, proses dan aktivitas bisnis, serta menyampaikan rekomendasi agar dapat mudah dimengerti dan dapat diterapkan dalam organisasi.

3. Compliance atau Kepatuhan
Sudah disinggung bahwa industri jasa keuangan sangat padat dengan aturan, sehingga dibutuhkan adanya pihak yang bisa memastikan apakah aturan bisa diterapkan di organisasi. 

Jika unit bisnis dipaksa menjalankan begitu saja setiap aturan hasilnya sudah dapat ditebak, itu semua akan sia-sia.

Ilustrasi: Banyaknya regulasi yang mengatur industri jasa keuangan (cmu.edu)
Ilustrasi: Banyaknya regulasi yang mengatur industri jasa keuangan (cmu.edu)
Kehadiran unit kepatuhan juga diharuskan oleh regulator selaku penengah di lingkungan internal agar berbagai aturan dari regulator bisa diterjemahkan dengan baik dalam ruang lingkup organisasi. Kepatuhan juga bertanggung jawab dalam hal kualitas penerapan dari aturan tersebut.

Kepatuhan menjadi pusat informasi aneka peraturan terkait bisnis dan aktivitas organisasi, karena jika ada pelanggaran pihak otoritas akan mengenakan sanksi, hal ini tentunya sedapat mungkin dihindari.

Hard skill yang diperlukan adalah memahami bahasa hukum atau peraturan dan menyampaikannya kepada pihak internal. 

Kepatuhan juga harus bisa menyaring informasi peraturan yang bisa diterapkan atau tidak, menindaklanjuti jika terjadi pelanggaran.

4. Data Analyst
Memasuki zaman big data seperti saat ini, segala sesuatu mengandalkan data agar keputusan dapat ditentukan secara tepat. 

Pertimbangannya adalah tentu saja dari inventarisasi keberadaan data organisasi. Sehingga kemampuan dari seorang data analyst diharapkan bisa membantu organisasi menentukan arah bisnis melalui data yang dikelolanya.

Ilustrasi: Analisis data bagi keperluan organisasi (telegraph.co.uk)
Ilustrasi: Analisis data bagi keperluan organisasi (telegraph.co.uk)
Yang dimaksud data analyst di sini mencakup mengumpulkan data, mengolah data sampai bersih dan dapat dimengerti oleh pengguna, kemudian memberikan rekomendasi sebagai masukan sebagai penunjang bagi penentu kebijakan.

Hard skill yang diperlukan adalah kemampuan mengoperasikan perangkat pengolah data seperti SQL dan sejenisnya.

5. IT Developer
Bidang pekerjaan ini dibutuhkan karena industri jasa keuangan semakin mengarah kepada digitalisasi, kemampuan para programmer dan developer adalah mengembangkan infrastruktur teknologi dapat sesuai dengan kebutuhan unit bisnis.

Perkembangan teknologi berlangsung setiap saat, sehingga kemampuan di bidang teknologi informasi harus senantiasa ditingkatkan, bagi organisasi investati perangkat teknologi memakan biaya besar, tapi investasi ini untuk kebutuhan jangka panjang dan demi keberlangsungan berjalannya bisnis.

Ilustrasi: Pengembangan teknologi mengimbangi kebutuhan bisnis (developermedia.com)
Ilustrasi: Pengembangan teknologi mengimbangi kebutuhan bisnis (developermedia.com)
Hard skill yang diperlukan adalah kemampuan program menciptakan sistem aplikasi pendukung unit bisnis.

6. Business Analyst
Masih berkaitan dengan kebutuhan pengembangan bisnis. Business analyst merupakan posisi dari bagian tata kelola proses dan aktivitas bisnis dapat berjalan lebih baik dan optimal. Terutama dari aktivitas di proses internal yang harus diintegrasikan sehubungan adanya perubahan atau perbaikan sistem.

Ilustrasi: Kajian proses bisnis (metheobserver.com)
Ilustrasi: Kajian proses bisnis (metheobserver.com)
Seorang business analyst perlu membaca dan mengartikan keberlangsungan proses bisnis sebelum adanya perubahan, lalu kemudian melakukan komparasi dengan pandangan  konsep baru yang hendak diterapkan. Mencari titik lemah dan keunggulan dari setiap proses bisnis.

Hard skill  yang diperlukan adalah kemampuan analisis dari setiap proses dan memberikan rekomendasi menengahi proses yang sudah berlangsung dengan yang akan diterapkan.

Selain hard skill atau bersifat teknis kompetensi soft skill juga tetap harus ditingkatkan, cara komunikasi, mengatasi konflik, kemampuan manajerial dan mengatur strategi, merupakan soft skill penting di industri jasa keuangan.

Semuanya harus dikerjakan menuntut usaha keras, ketekunan dan kecerdasan. Kesabaran mutlak diperlukan, bagaimana juga proses tahap demi tahap meniti pencapaian di bidang pekerjaan adalah proses serta memakan waktu panjang. 

Ingat pepatah, "Kota Roma tidak dibangun dalam sehari."

***

Selain Franz Beckerbauer, mantan pemain yang juga sukses sebagai pelatih menjuarai Piala Dunia adalah Didier Deschamps. 

Bersama Perancis, sebagai pemain Deschamps menjadi juara ketika tahun 1998. 20 tahun berselang Perancis kembali meraih sukses serupa, kali ini Deschamps menjadi pelatih.

Prestasi tim sepak bola diraih mulai dari proses tingkat yunior sampai di tingkat tertinggi yaitu tim nasional senior. Sama halnya pencapaian karir di industri jasa keuangan, proses tahap demi tahap merupakan siklus natural. Kemampuan dan kompetensi diasah seiring berjalan waktu dan pengalaman. 

Selamat bekerja dan berusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun