Fungsi auditor juga bisa berjalan dalam koridor manajemen risiko, karena bidangnya masih dalam perspektif pengawasan. Audit akan mengawasi dan memeriksa secara lebih menyeluruh. Tetap dilakukan bersama-sama.
Hard skill yang diperlukan adalah kemampuan analisis data, proses dan aktivitas bisnis, serta menyampaikan rekomendasi agar dapat mudah dimengerti dan dapat diterapkan dalam organisasi.
3. Compliance atau Kepatuhan
Sudah disinggung bahwa industri jasa keuangan sangat padat dengan aturan, sehingga dibutuhkan adanya pihak yang bisa memastikan apakah aturan bisa diterapkan di organisasi.Â
Jika unit bisnis dipaksa menjalankan begitu saja setiap aturan hasilnya sudah dapat ditebak, itu semua akan sia-sia.
Kepatuhan menjadi pusat informasi aneka peraturan terkait bisnis dan aktivitas organisasi, karena jika ada pelanggaran pihak otoritas akan mengenakan sanksi, hal ini tentunya sedapat mungkin dihindari.
Hard skill yang diperlukan adalah memahami bahasa hukum atau peraturan dan menyampaikannya kepada pihak internal.Â
Kepatuhan juga harus bisa menyaring informasi peraturan yang bisa diterapkan atau tidak, menindaklanjuti jika terjadi pelanggaran.
4. Data Analyst
Memasuki zaman big data seperti saat ini, segala sesuatu mengandalkan data agar keputusan dapat ditentukan secara tepat.Â
Pertimbangannya adalah tentu saja dari inventarisasi keberadaan data organisasi. Sehingga kemampuan dari seorang data analyst diharapkan bisa membantu organisasi menentukan arah bisnis melalui data yang dikelolanya.