Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pamitnya Chester Cheetah dan Geliat Industri Makanan

21 Februari 2021   16:08 Diperbarui: 21 Februari 2021   20:23 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsumsi makanan ringan sambil menonton tayangan televisi (Ilustrasi: takingretail.com)

Prospek Industri Makanan dan Minuman di Indonesia 

Indonesia memiliki populasi sekitar 270 juta jiwa, negara ke-4 berpenduduk terbesar di dunia, jumlah sebesar 270 juta jiwa setiap harinya membutuhkan makanan dan minuman. Dari ilustrasi itu secara sederhana industri makanan dan minuman di Indonesia tidak akan kekurangan pangsa pasar untuk digarap.

Makan dan minuman adalah kebutuhan pokok paling mendasar, manusia bisa saja menunda membeli pakaian baru atau tempat tinggal, tetapi akan selalu berupaya memenuhi kebutuhan pangannya setiap hari.

Di masa sulit sekalipun ketika pertumbuhan ekonomi terkapar sampai terkontraksi -5,32% di triwulan II 2020, industri makanan dan minuman masih mampu menggeliat tumbuh 0,22%, seiring adanya kenaikan Purchase Manufacturing Index (PMI) di Agustus 2020 sebesar 50,8% dibandingkan Juli 2020 yaitu 46,9%. Dari sisi nilai ekspor, di periode Semester II 2020, makanan dan minuman yang diekspor Indonesia mencatatkan hasil US$ 13,73 Miliar.

Konsumsi makanan ringan (Ilustrasi: thedentaris.com)
Konsumsi makanan ringan (Ilustrasi: thedentaris.com)
Pangsa pasar ekspor terbesar makanan dan minuman Indonesia adalah Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, Singapura dan Tiongkok. Sementara pada rentang Januari -- Mei 2020, ketika permintaan ekspor dari Tiongkok turun akibat pandemi, terdapat pertumbuhan positif ekspor ke negara lainnya seperti Kamboja (193,34%), Puerto Riko (185,44%), Uni Emirat Arab (37,21%), Jerman (44,30%), dan Myanmar (17,57 %).

Bahkan beberapa produk makanan dari Indonesia menjadi primadona di mancanegara, seperti mie instan. Produk mie instan asal Indonesia tidak kalah dalam hal kualitas dan rasa sehingga mampu bersaing dengan mie instan dari negara lainnya. Belum lagi produk makanan dan minuman lainnya yang memiliki penggemar tersendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa potensi pertumbuhan industri makanan dan minuman tetap cerah baik untuk pasar dalam dan luar negeri.

Keterkaitan Industri Makanan dan Minuman Dengan Ekonomi

Sebelum perekonomian nasional memble akibat pandemi, industri makanan dan minuman menjadi sektor terbesar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi, di tahun 2019 tumbuh 7,79%, pada PDB industri non-migas kontribusinya adalah 36,40%. Dan menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, karena industri ini tergolong padat karya, membutuhkan tenaga kerja guna menopang produksi.

Industri makanan dan minuman tidak berdiri sendiri, karena sebagai bagian dari industri manufaktur, makan dan minuman membutuhkan bahan mentah untuk diolah lebih lanjut. Sehingga semakin tinggi kapasitas produksi dibutuhkan pula bahan baku yang lebih banyak. 

Siklus proses ini menguntungkan para pengusaha di sektor industri lainnya antara lain agribisnis selaku penghasil bahan baku hasil bumi dan industri perdagangan besar dan eceran sebagai jaringan rantai distribusi.

Konsumsi makanan ringan bersama teman (Ilustrasi: foodnavigator-usa.com)
Konsumsi makanan ringan bersama teman (Ilustrasi: foodnavigator-usa.com)
Produk semacam makanan ringan, mie, roti, kopi atau daging olahan membutuhkan bahan baku berupa bahan mentah hasil bumi dan peternakan. Kebutuhan produksi akan menyerap hasil pertanian dan peternakan, ada simbiosis mutualisme antar sektor industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun