Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mendengarkan Bon Jovi 2020, Ringan dan Menyenangkan

22 November 2020   16:15 Diperbarui: 27 November 2020   12:44 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"It's a long way from 'You Give Love A Bad Name'  to 'American Reckoning.'" Demikian komentar Jon Bon Jovi (JBJ) menjelang album Bon Jovi 2020 akan dirilis. Banyak publik seakan belum move on dari gaya bermusik Bon Jovi di era 80 atau 90-an ketika nama band asal Sayreville, New Jersey itu berada di puncak ketenarannya.

Sesi diskusi tersebut dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom selama 45 menit. Ya, lagu-lagu hits seperti "You Give Love A Bad Name" atau "Livin On A Prayer" merupakan torehan luar biasa bagi Bon Jovi dalam menggapai puncak karir bermusik, namun itu dulu.

"I said this when I was 25, 'When I'm 50 I don't want to be painting my fingernails black and writing bitch on my belly," komentar JBJ sambil tertawa ketika ditanya mengenai kemungkinan merilis lagu lirik seperti di era glam metal.

Album Bon Jovi 2020 dirilis tanggal 2 Oktober 2020 lalu, setelah merilis This House Is Not For Sale pada 2016, Bon Jovi sibuk melakukan promo tur dunia, lantas baru menyusun materi album baru seusai tur.

Usia para personel Bon Jovi sudah tidak muda lagi, dan pastinya gaya mereka di atas panggung pun tidak akan sama lagi seperti 20 atau 30 tahun silam. Hanya saja semangat dan visi bermusik dari JBJ dan kawan-kawan justru semakin matang.

JBJ berusia 58 tahun, Tico Torres (drum), David Bryan (keyboard), Hugh McDonald (bass) dan Phil X (gitar) bukanlah sekumpulan grup remaja tanggung yang sedang mencari arah bermusik.

Bon Jovi adalah band dengan jam terbang dan pengalaman yang tak perlu diragukan lagi. Mereka mencoba bereksplorasi kreativitasnya dengan beragam gaya musik, seperti pop, country maupun blues. Maka tercetuslah album Bon Jovi 2020.

Konsep Bon Jovi 2020
Proses rekaman dimulai sejak 9 Maret 2019 di studio Ocean Way Recording. Bon Jovi telah sepakat bahwa album kali ini mengangkat isu sosial, hal ini sudah tentu dipengaruhi pengalaman serta usia para personel Bon Jovi yang semakin matang dalam memandang perkembangan kondisi kehidupan di sekitarnya secara umum.

Jika para penggemar Bon Jovi masih mengharapkan ada lagu bertema cinta seperti "Bed of Roses" atau layaknya lagu Bon Jovi paling fenomenal yaitu "Always", ekspektasi tersebut tidak akan didapatkan dari Bon Jovi 2020.

JBJ dan rekannya sudah komitmen untuk menyampaikan materi album bertemakan sosial dan kemanusiaan. Sepertinya JBJ sudah tidak lagi bernafsu menulis lagu-lagu balada cinta.

Ilustrasi: bonjovi.com
Ilustrasi: bonjovi.com
Tetapi jangan khawatir, Bon Jovi tidak akan pernah merilis musik secara sembarangan, walaupun gaya musik Bon Jovi tidak sekeras dulu, mutu musiknya tidak serta merta berkurang. Materi Bon Jovi 2020 berisi lagu-lagu penuh kekuatan dan semangat. Mencerminkan isi hati dan pengalaman dari para personelnya.

Isu sosial seperti kondisi dunia yang tengah prihatin akibat pandemi COVID-19, konflik dan kekerasan, kesenjangan kesejahteraan, kerinduan akan perdamaian dan sifat kepahlawanan menjadikan album ini sangat sayang jika dilewatkan begitu saja.

Track List Bon Jovi 2020
JBJ tidak lagi berteriak-teriak dan menyanyikan lagu bernada tinggi, lagi pula usia di 58 tahun sudah pasti JBJ lebih menjaga kondisinya ketimbang harus membuang banyak tenaga. 

Jadi lagu-lagu yang disajikan lebih bernada rendah, cenderung datar, tidak ada over tune.  Namun hasilnya sama sekali tidak mengecewakan. Pendengar akan seakan ikut merenungkan proses kehidupan melalui lagu dan lirik di album ini.

Terdiri dari 10 lagu berdurasi 48:08 menit, seluruh lagu ditulis oleh JBJ, kecuali "Limitless" dan "Beautiful Drug" ditulis oleh JBJ, Billy Falcon dan John Shanks. Kedua nama tersebut bukan orang baru, dan sudah sering turut serta bersama Bon Jovi membuat album.

"Limitless"
Merupakan lagu pembuka. Warna musik "Limitless" layaknya lagu Bon Jovi di album This House Is Not For Sale. Aransemennya ringan dengan sentuhan pop rock. 

Lirik lagu ini mengisahkan rasa optimis ketika menghadapi kondisi dunia yang penuh ketidakpastian. Video klipnya bahkan sudah dirilis sejak Februari 2020, ternyata setelahnya dunia memang dihinggapi rasa ketidakpastian akibat virus Corona.

"Do What You Can"
Bukti JBJ piawai dalam bermusik, "Do What You Can" bercorak musik country. Sebenarnya musik country sudah tidak asing bagi JBJ karena album solo perdananya, yaitu Blaze of Glory sangat kental bernuansa country rock. Dan jika kita menyimak lagu "Who Says You Can't Go Home", lagi-lagi berunsur country. Belum lagi album keluaran tahun 2007 Lost Highway yang sangat country.

"Do What You Can" ditulis JBJ sewaktu menjalani masa lockdown, maka tidak mengherankan jika kita menyimak video klipnya akan melihat suasana dunia kekinian, orang-orang menggunakan masker dan mengalami kekhawatiran akan masa depan. Lagu ini juga dirilis versi duet bersama penyanyi wanita Jennifer Nettles. Lagu ini sangat mengasyikan.

Ilustrasi: entertainermag.com
Ilustrasi: entertainermag.com
"American Reckoning"
Lagu lainnya yang ditulis JBJ semasa lockdown. Bernada rendah dan di awal lagu suara vokal JBJ diiiringi petikan gitar akustik. "Stay alive, stay alive," demikian lirik di bagian refrain seakan menggunggah semangat bagi kita yang sedang menghadapi situasi sulit. Lagu yang sederhana namun sarat makna.

"Beautiful Drug"
Sekilas mengingatkan pada warna musik "Everyday" dari album Bounce (2002). Untuk lagu ini JBJ bersama Billy Falcon dan John Shanks mencoba menyuguhkan soft rock.

Sedikit menghentak bersama lengkingan efek gitar Phil X dan ketukan drum Tico Torres. Secara umum lagu ini memberikan nuasa beat lebih cepat dari lagu sebelumnya.

"Story of Love"
Ini bukan lagu percintaan ala remaja atau anak muda walaupun kita disambut intro yang indah berupa petikan gitar akustik. Sepertinya JBJ menuliskan cinta dari aspek keluarga, hubungan anak dan orang tua pada lagu ini. Jika disimak lebih lanjut, liriknya sangat dalam dan indah.

"Let It Rain"
Pada tahun 1998 JBJ bersama Luciano Pavarotti pernah menyanyikan lagu berjudul sama, namun "Let It Rain" di album ini sama sekali berbeda. "Let It Rain" tidak diwarnai suara efek berlebihan, tetapi lagu ini sangat memikat! Harapan, itulah makna dalam dari "Let It Rain", suara bass dari Hugh McDonald semakin menguatkan daya tarik musik di lagu ini.

Ilustrasi: dyadey.com
Ilustrasi: dyadey.com
Salah satu lagu terbaik di album Bon Jovi 2020, menyuguhkan nuansa lain menjadikan album ini begitu berwarna, menyegarkan dan menyenangkan. Tidak cukup hanya sekali menyimak lagu ini, karena saat pertama kali mendengarkan akan terus menerus ingin mengulang kembali lagunya.

"Lower the Flag"
Terinspirasi peristiwa penembakan di Ohio, pada 4 Agustus 2019 seorang bernama Connor Betts melakukan aksi brutal menembak di tempat umum dan menewaskan 9 orang.

Beberapa kejadian serupa sudah terjadi di Amerika Serikat, sehingga timbul rasa cemas di kalangan masyarakat. Rasa prihatin ini dituangkan JBJ melalui "Lower the Flag".

"Blood in the Water"
Sebuah lagu luar biasa, sangat mengagumkan! Beberapa komentar netizen menyamakan lagu ini dengan "Dry County" dari album Keep the Faith (1992). Jika disimak liriknya, lagu ini mengisahkan mengenai pergumulan para pendatang. Nampaknya tema tersebut disinggung juga pada "Dry County".

Dalam rentang waktu 28 tahun nyata isu mengenai perjuangan akan kerasnya hidup para imigran menggapai harapan tetap menjadi kisah aktual. Mungkin akan terus menjadi isu abadi sepanjang waktu.

"Brothers in Arms"
Kembali bercorak soft rock. Sebuah lagu ringan berbalut alunan bass serta gitar berikut komposisi nada keyboard dan ketukan drum menjadi harmonisasi yang cukup bagus. Lagu ini tergolong ringan tidak membutuhkan waktu lama sampai bisa menyukainya.

"Unbroken"
Bagi pecinta musik klasi sudah pasti mengenal "Ode to Joy" karya Ludwig van Beethoven. Nah, lalu apa hubungannya dengan "Unbroken"? Silahkan simak kedua komposisi ini, akan ditemukan sedikit kemiripan. Nada awal refrain "Unbroken" sedikit mirip dengan nada awal "Ode to Joy".

"Unbroken" terlebih dahulu dirilis November 2019 sebagai  soundtrack film To Be of Service. JBJ mendedikasikan lagu ini kepada para prajurit veteran Amerika Serikat atas perjuangan mereka. "God have mercy," itulah bagian dari lirik refrain "Unbroken".

Promo dan Tur Bon Jovi 2020 
Semestinya Bon Jovi 2020 dirilis Mei 2020, dikarenakan krisis akibat COVID-19 perilisannya mundur sampai Oktober 2020. Awalnya Bon Jovi merencanakan tur dunia menjumpai para penggemarnya, bahkan beberapa konser di kawasan Amerika Utara mereka berencana turut mengajak Bryan Adams sebagai pembuka pertunjukan. Tapi lagi-lagi Corona memaksa Bon Jovi menunda rangkaian tur kali ini.

Ilustrasi: ventsmagazine.com
Ilustrasi: ventsmagazine.com
Promo Bon Jovi 2020 dilakukan secara terbatas memanfaatkan media sosial dan jaringan internet. Situasi dunia tengah bergelut dan tidak pasti, mempengaruhi strategi pemasaran album ini. Di beberapa negara album ini disambut antusias, malah foto Bon Jovi terpampang di berbagai LED raksasa yang terpasang di jalan utama.

Di Indonesia berbeda, album istimewa di tahun 2020 ini malah minim sorotan dan tinjauan. Selera musik di kalangan masyarakat Indonesia sejatinya sudah berubah, industri musik tanah air kurang bergairah terhadap album-album genre rock. Entah mengapa.
***
Tahun 2020 adalah tahun luar biasa, maksudnya di luar kebiasaan. Masyarakat dihadapkan pada ketidakpastian dan ancaman penyakit virus Corona. Walaupun dilanda wabah Corona nampaknya umat manusia masih saja berulah, intrik politik, konflik kekerasan dan ancaman dengan membawa topeng SARA secara mudah ditemui di kehidupan sehari-hari. Sebagian prihatin, sebagian manusia lainnya tidak peduli.

Jadi dari pada menyimak berita yang melulu menceritakan pandemi COVID-19 atau berita sampah politik, konflik akibat ego sebagian golongan serta isu SARA yang meresahkan dan menebar ancaman, sebaiknya dalam kaleidoskop tahun 2020 perilisan album Bon Jovi 2020 dijadikan sebagai topik utama. Lagi pula Bon Jovi 2020 album yang sangat bagus, ringan dan menyenangkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun