Hal penting lainnya adalah mengukur kemampuan diri sendiri untuk menghadapi potensi kerugian. Sejauh investasi tersebut tidak merugikan atau tidak terdeteksi adanya potensi kegagalan, investasi dapat dilanjutkan, sebisa mungkin tidak ikut-ikutan panik, tetaplah mengacu pada rencana investasi yang sudah disusun.
Pelajari kelebihan dan kekurangannya, kredibilitas pengelolanya. Hal ini penting terlebih ketika situasi terlanjur ambyar, jangan sampai uang kita raib begitu saja tanpa ada pertanggungjawaban yang jelas.
Diversifikasi portofolio investasi. Lain jenis investasi lain juga risikonya, maka saat ekonomi ambyar alokasi dana investasi dapat disebar ke beberapa instrumen.Â
Misalnya porsi dana di deposito atau SUN lebih besar, lalu dana pada saham dan reksadana dikurangi. Langkah ini merupakan mitigasi risiko konsentrasi dalam portofolio investasi yang dimiliki.
***
Pada dasarnya cerdas berperilaku dapat diterapkan dalam tata kelola investasi, agar stabilitas sistem keuangan dan makroprudensial aman terjaga.
Susunlah rencana sebelum melakukan investasi pada instrumen apapun, tentukan tujuan investasi, seberapa besar risiko yang dapat diterima sekaligus proyeksi keuntungan realistis yang dapat dicapai, strategi dan tindakan khususnya dalam menghadapi situasi tidak menentu, pengelolaan emosi, dan beragam faktor lainnya yang pastinya berbeda-beda pada setiap investor.Â
Dari semua faktor tersebut, konsistensi dan kedisiplinan adalah salah satu kunci keberhasilan seorang investor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H