Di era modern, Italia mengalami pernah masa mencekam pada periode Perang Dunia II berlangsung (1938-1945). Ketika itu akibat Benito Mussolini  (1883-1945) bersekutu dengan NAZI Jerman yang dipimpin Adolf Hitler (1889-1945) membawa Italia kepada kancah peperangan sekaligus menjerumuskan rakyat Italia pada penderitaan.
Catatan sejarah mengenai Italia semasa Perang Dunia merupakan kisah sedih dan penderitaan sebagaimana perang selalu membawa luka dan juga kesengsaraan bagi umat manusia. Yang menjadi korban adalah rakyat, teror kekerasan dari pihak yang bertikai membuat rakyat kehilangan rasa aman, kehidupan porak poranda.
War is over. Kemudian dunia memasuki masa damai, kemajuan di berbagai bidang dirasakan, teknologi maupun ekonomi berlomba untuk menjadi ukuran sebagai bangsa maju. Hanya saja di masa damai serta kemajuan teknologi ini juga, dunia menghadapi persoalan akibat COVID-19.
Sejak kasus wabah di Wuhan, Tiongkok merebak, COVID-19 atau corona seakan merajarela menebar penyakit ke penjuru dunia. Jika per 15 Maret 2020 kasus corona di Indonesia sudah mencapai 117, di Italia kondisinya sudah terlebih dahulu parah.
Italia menjadi negara dengan kasus corona tertinggi nomor dua di dunia setelah Tiongkok. Dengan catatan sebanyak 21.157 kasus positif corona dan korban jiwa mencapai 1.441, Italia menjadi negara tertinggi di Eropa. Dan saat ini World Health Organization menetapkan Eropa sebagai pusat pandemi Corona.
Tingginya perkembangan kasus corona membuat Perdana Menteri Italia, Giusepe Conte menetapkan status lockdown bagi negaranya, berlaku sejak 11 Maret sampai dengan 25 Maret 2020, kemudian akan ditinjau ulang sesuai perkembangan kondisi.
Lockdown di Italia
Definisi lockdown jika mengacu kepada Cambridge dapat diartikan sebagai sebuah situasi di mana orang tidak diperbolehkan untuk masuk atau meninggalkan sebuah bangunan atau kawasan dengan bebas karena alasan sesuatu yang darurat
Sementara menurut Lindsay Willey, Profesor Hukum dari Washington College of Law, lockdown atau penguncian bukan istilah teknis yang digunakan oleh pejabat kesehatan masyarakat atau pengacara.Â
Lockdown dapat digunakan untuk merujuk pada apa saja dari karantina suatu wilayah. Keputusan lockdown atau penguncian bisa dibuat di tingkat kota, maupun negara.
Giusepe Conte dalam pidatonya mengatakan bahwa pembatasan ketat di wilayah Italia diberlakukan sebagai upaya pemerintah menangani wabah corona. Maka kegiatan yang melibatkan banyak pihak serta dengan kontak sosial secara luas sebisa mungkin ditunda. Bar, restoran, sekolah serta tempat hiburan ditutup. Seluruh kegiatan yang dapat ditunda harus ditunda.
Dan Italia mengambil keputusan tersebut, walaupun konsekuensinya sangat berat bagi perekonomian juga kehidupan masyarakat. Liga Italia dihentikan, terlebih lagi sudah ada para pemain sepakbola dari klub Juventus, Fiorentina dan Sampdoria yang dinyatakan positif corona. Dalam kondisi ini sepakbola menjadi tidak penting.
Berbagai pertunjukan seni juga turut ditunda atau dibatalkan. Testament, band thrash metal asal Amerika Serikat sudah terlebih dahulu menyampaikan penundaan jadwal konser mereka di beberapa kota di Italia. Dampaknya sudah tentu luas. Masyarakat hanya bisa menunggu dan berharap kondisi berangsur baik.
Menara Pisa dan Colloseum adalah situs peninggalan sejarah yang menjadi tujuan wisata terkenal di Italia, biasanya dipadati para turis. Sudah tentu dengan diberlakukan lockdown objek wisata tersebut akan kosong melompong.
Milan yang dikenal dengan kota mode, selalu dipenuhi para model untuk menjadi peraga hasil karya desainer menjadi sunyi senyap. Demikian juga Napoli, jika hari-hari biasa para masyarakat akan memadati restoran untuk menikmati hidangan pizza yang menjadi ikon kota tidak lagi ditemui.
Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Semasa LockdownÂ
Dilansir dari Bloomberg, berikut aktivitas yang diperbolehkan:
Bekerja. Namun sebisa mungkin pekerjaan dapat dilakukan dari rumah, hanya saja jika dalam kondisi tertentu pekerjaan harus dilakukan di kantor, masyarakat dapat diizinkan untuk bepergian ke kantor. Tidak lebih dari itu.
Olahraga diperkenakan selama tidak melibatkan banyak orang. Olahraga seperti jogging tidak dilarang asalkan dilakukan sendirian. Namun dalam kondisi darurat, agaknya masyarakat enggan untuk melakukan kegiatan seperti ini.
Mengantarkan barang dan makanan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pekerjaan, untuk menjaga ketersediaan pasokan kebutuhan dasar, kegiatan logistik tetap diperkenankan, hanya dilakukan dengan personel yang terbatas.
Akses penggunaan transportasi publik dan juga tempat umum seperti pasar atau toko obat masih diperbolehkan untuk tujuan bekerja atau mencari kebutuhan makanan.
Para pekerja di pertanian dan peternakan tetap diizinkan bekerja, hal ini dilakukan untuk menjaga kecukupan pasokan bahan pangan bagi masyarakat.
Sementara aktivitas yang tidak diperbolehkan adalah:
Pergi berbelanja barang-barang yang bukan kebutuhan pokok, seperti makanan, obat-obatan dan keperluan rumah tangga.
Aktivitas yang melibatkan masyarakat luas seperti berolahraga bersama, sekolah, atau pertunjukan seni. Langkah pencegahan hal ini sudah diambil pemerintah Italia dengan menutup sementara pusat keramaian yang tidak terlalu penting.
Berpergian dalam kondisi tidak sehat atau sakit. COVID-19 atau corona lebih berisiko terhadap orang dengan daya tahan tubuh lemah, maka sangat tidak disarankan seseorang dalam kondisi sakit bepergian.
Mengadakan kegiatan seperti resepsi pernikahan atau pemakaman dengan melibatkan banyak orang.
Yang terakhir adalah berlibur. Kegiatan liburan sebaiknya direncanakan lagi saat kondisi sudah pulih dan normal.
Aturan Lockdown
Lockdown diberlakukan secara nasional di seluruh wilayah Italia sebagai upaya menghambat penyembaran corona. Jam malam diberlakukan dengan alasan keamanan warga dan dalam situasi seperti ini dibutuhkan pengawasan secara ketat serta sanksi bagi para pelanggarnya untuk memberikan efek jera dan juga mencegah pelanggaran serupa dilakukan pihak lain.
Masyarakat masih diperbolehkan bepergian, namun hanya untuk kepentingan mendesak dan pekerjaan. Setiap pelanggaran yang ditemukan diancam sanksi kurungan 3 bulan sampai denda sebesar 206 euro. Orang-orang yang berada di area publik juga dihimbau supaya mengatur jarak paling dekat 1 meter antar satu sama lain.
Hal ini bukan situasi mudah. Apalagi di zaman modern masyarakat sudah terbiasa melakukan kegiatan secara bebas dan seolah tanpa batas. Sehingga diberlakukannya lockdown membutuhkan pengertian, kerja sama dan disiplin baik dari penyelenggara negara maupun masyarakat.
Dan ternyata masyarakat Italia cenderung menerima masa lockdown ini dengan sikap bijaksana dan tenang. Hampir tidak ada kepanikan berlebihan terutama panic buying. Pasokan kebutuhan pangan tetap tersedia, supermarket serta toko obat dan makanan beroperasi hanya memperhatikan berlakunya jam malam.
***
Michaelangelo Buonarotti (1475-1564), Leondardo da Vinci (1452-1519), Antonio Vivaldi (1678-1741) maupun Giusepe Verdi (1813-1901) adalah para maestro seni dari Italia. Sepanjang zaman Italia adalah bangsa yang memiliki jiwa, selera dan karya seni tinggi.
Tidak heran jika budaya Italia sangat erat dengan keindahan dan juga elegan. Sikap tersebut nampaknya menitis pada karakter, gaya hidup serta sikap dan pola pikir masyarakatnya. Ketika situasi sosial terkurung akibat COVID-19, Italia bersatu padu menghadapi kondisi sulit ini sebagai satu bangsa secara bersama-sama.
Tidak ada sikap sinis dan menghina golongan masyarakat tertentu, program pemerintah dilakukan dan ditaati, masyarakat disiplin dan kooperatif untuk memperbaiki keadaan. Andra tutto bene artinya segalanya akan baik-baik saja, demikian slogan yang dibentangkan oleh masyarakat di tengah kondisi lockdown.
Italia memberikan contoh nyata, sebagai sebuah bangsa, mereka dapat bersatu padu dalam kondisi prihatin. Rasa optimis, semangat dan sikap berani tidak hanya sebatas retorika atau basa-basi. Teladan bangsa Italia bagaimana pun adalah contoh baik dan perlu disikapi bahkan ditiru oleh bangsa Indonesia yang juga menghadapi situasi pelik akibat COVID-19.
Semoga Tuhan senantiasa menjaga, menyertai dan memberkati bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H