Giusepe Conte dalam pidatonya mengatakan bahwa pembatasan ketat di wilayah Italia diberlakukan sebagai upaya pemerintah menangani wabah corona. Maka kegiatan yang melibatkan banyak pihak serta dengan kontak sosial secara luas sebisa mungkin ditunda. Bar, restoran, sekolah serta tempat hiburan ditutup. Seluruh kegiatan yang dapat ditunda harus ditunda.
Dan Italia mengambil keputusan tersebut, walaupun konsekuensinya sangat berat bagi perekonomian juga kehidupan masyarakat. Liga Italia dihentikan, terlebih lagi sudah ada para pemain sepakbola dari klub Juventus, Fiorentina dan Sampdoria yang dinyatakan positif corona. Dalam kondisi ini sepakbola menjadi tidak penting.
Berbagai pertunjukan seni juga turut ditunda atau dibatalkan. Testament, band thrash metal asal Amerika Serikat sudah terlebih dahulu menyampaikan penundaan jadwal konser mereka di beberapa kota di Italia. Dampaknya sudah tentu luas. Masyarakat hanya bisa menunggu dan berharap kondisi berangsur baik.
Menara Pisa dan Colloseum adalah situs peninggalan sejarah yang menjadi tujuan wisata terkenal di Italia, biasanya dipadati para turis. Sudah tentu dengan diberlakukan lockdown objek wisata tersebut akan kosong melompong.
Milan yang dikenal dengan kota mode, selalu dipenuhi para model untuk menjadi peraga hasil karya desainer menjadi sunyi senyap. Demikian juga Napoli, jika hari-hari biasa para masyarakat akan memadati restoran untuk menikmati hidangan pizza yang menjadi ikon kota tidak lagi ditemui.
Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Semasa LockdownÂ
Dilansir dari Bloomberg, berikut aktivitas yang diperbolehkan:
Bekerja. Namun sebisa mungkin pekerjaan dapat dilakukan dari rumah, hanya saja jika dalam kondisi tertentu pekerjaan harus dilakukan di kantor, masyarakat dapat diizinkan untuk bepergian ke kantor. Tidak lebih dari itu.
Olahraga diperkenakan selama tidak melibatkan banyak orang. Olahraga seperti jogging tidak dilarang asalkan dilakukan sendirian. Namun dalam kondisi darurat, agaknya masyarakat enggan untuk melakukan kegiatan seperti ini.