"Ketika kau kembali kita akan menikah." Demikian ucap seorang pria selaku tunangan dari salah satu perawat di Tiongkok yang akan menuju kota Wuhan untuk turut membantu merawat pasien wabah COVID-19 atau lebih populer  disebut virus Corona.
Perawat tersebut bernama Wang Li, sebelum berangkat Wang Li berpamitan dengan tunangannya, dalam kondisi darurat semacam ini dapat dikatakan Wang Li selaku tenaga kesehatan menjalankan tugas kemanusiaan berikut tugas negara.
Cuplikan kisah romantis tersebut lantas ditayangkan oleh China Central Television, seolah menjadi drama di tengah persoalan besar yang menyangkut banyak jiwa umat manusia.
Wuhan, ibu kota provinsi Hubei menjadi sorotan dunia seiring merebaknya kasus virus Corona. Kota dengan populasi sekitar 18 juta jiwa tersebut ramai diberitakan karena infeksi virus yang menyerang fungsi pernafasan tersebut menyebar luas serta memakan korban jiwa.
Tak hanya Republik Rakyat Tiongkok, virus Corona pun dengan cepat menyebar ke berbagai negara. Satu per satu kasus Corona teridentifikasi, terutama di kawasan Asia Timur, kemudian mewabah ke Eropa yang saat ini menjadi pusat pandemi Corona.
Bagaimana tidak, suatu lingkungan perkotaan seperti Wuhan mendadak menjadi terisolasi sehingga kehidupan keseharian masyarakatnya seakan lumpuh. Kemudian kondisi ini meluas ke daerah lain di Tiongkok.
Perekonomian Tiongkok yang selama ini sudah menjadi raksasa ekonomi di dunia tentu sangat terpukul karena kasus virus Corona.
Akibatnya secara lebih luas aktivitas bisnis dan ekonomi global  terpengaruh karena peran Tiongkok selaku negara besar sedang sibuk mengatasi masalah di dalam negerinya.
Disinyalir kerugian global dari kasus Corona akan mencapai $ 570 Miliar atau 0,7% dari GDP global. Jumlah yang sangat besar.
Kasus tertinggi tentu saja di Tiongkok yang mencapai 80.849 dengan korban jiwa sebanyak 3.199 jiwa. Disusul oleh Italia dengan jumlah kasus 21.157 dan mengakibatkan 1.441 kematian.
Dampak Virus Corona Bagi Indonesia
Indonesia perlu waspada terhadap kondisi ini, karena virus Corona telah menyusupi kawasan Asia Tenggara. Dan sampai 15 Maret 2020. Indonesia tercatat memiliki 117 kasus dengan korban jiwa sebanyak 5 orang.
Negara di kawasan Asia Tenggara terus berupaya menanggulangi infeksi virus Corona, di Singapura  mencapai 212 kasus,  Thailand 114 kasus, Malaysia 238 kasus, Filipina 111 kasus dan Vietnam 53 kasus.
Bagi Indonesia imbas wabah virus Corona menyangkut kepada perekonomian. Tiongkok tidak dapat dipungkiri menjadi mitra dagang yang diperhitungkan di Indonesia.
Meredupnya aktivitas bisnis di Tiongkok akan merembet pula kepada perekonomian Indonesia.
Masalah lainnya adalah dalam hal kemanusiaan. Diaspora Indonesia di negara lain sangat berisiko terjangkit virus Corona.
Contoh evakuasi Warga Negara Indonesia dari Wuhan menjadi salah satu fakta bahwa kondisi ini memang tidak dapat dianggap remeh oleh Indonesia.
Seharusnya di Februari 2020, Djon pergi ke Shanghai dan Beijing untuk bertemu klien dari Jerman dan Prancis. Namun wabah Corona merusak jadwal perjalanan bisnis Djon.
"Pusing, kondisi begini bakalan bikin tekor bisnis. Tapi mau apa lagi namanya juga musibah." Demikian komentar Djon. Beberapa kliennya membatalkan pertemuan dengan alasan force majeure atau darurat.
Situasi seperti ini memang diluar kendali dan tertera dalam kontrak bisnis. Namun ada pula klien yang memindahkan lokasi pertemuan di negara lain yang dianggap lebih "aman" dibandingkan Tiongkok.
Klien Djon meminta untuk bertemu di Thailand dan Malaysia, karena kebetulan ada kantor perwakilan di negara tersebut.
Djon mengalami dilema juga, karena korban virus Corona sudah ditemukan di sana. "Repot juga, demi urusan ekonomi, kesehatan jadi taruhan. Mau sehat cuma ekonomi juga harus berjalan."
Djon bukan tidak sadar bahwa Sehat itu Aset,namun sebagai profesional Djon tetap harus berangkat. Dan rasanya banyak pula masyarakat yang menghadapi situasi seperti halnya Djon.
Antisipasi Terhadap Virus Corona
World Health Organization (WHO) telah menyatakan  kasus virus Corona sebagai pandemi. Konyol jika sikap WHO ditanggapi sebagai angin lalu saja, karena hal ini sudah menyangkut kesehatan dan keselamatan jiwa.
Semua orang sudah pasti ingin sehat, karena Sehat Itu Aset, semua hal dapat dilakukan dalam keadaan sehat. Dengan demikian ancaman virus Corona sudah seharusnya disikapi secara bijak dan tetap tenang.
Masyarakat seperti Djon yang harus berpergian ke negara yang sudah termasuk dalam daftar infeksi virus Corona menjadi gambaran bahwa risiko terinfeksi virus Corona sangat mungkin terjadi.
WHO juga sudah memberikan sosialisasi cara untuk mengantisipasi agar tidak terinfeksi virus Corona seperti menghindari kontak dengan orang yang memiliki gejala terjangkit Corona, menjaga kebersihan dan hidup sehat, mencuci tangan dengan benar dan jika perlu  menggunakan masker.
Tapi perlu dipastikan lagi dan jangan sampai salah memilih asuransi, pastikan asuransi yang ditentukan menjamin perlindungan risiko terjangkit virus Corona.
Sun Life Indonesia melalui Sun Medical Platinum merupakan asuransi yang memberikan perlindungan kesehatan dari virus Corona.
Proteksi dan Manfaat Sun Medical Platinum
Cakupan proteksi Sun Medical Platinum bahkan meliputi tahapan sejak awal terdiagnosa virus Corona, rawat inap dan layanan pasca perawatan dengan batasan tagihan sampai dengan Rp 7,5 miliar.
Sun Life memiliki jaringan rumah sakit yang luas. Terkait dengan wabah virus corona, pasien bisa dibawa ke rumah sakit yang menjadi rekanan Sun Life Indonesia. Daftar rumah sakit mitra Sun Life Indonesia dapat dilihat di sini.
Dapat dikatakan perlidungan Sun Medical Platinum sangat lengkap dan luas. Untuk batas usia masuk Sun Medical Platinum menjamin dari usia 3 bulan hingga 70 tahun, namun proteksi bisa mencapai batas usia 100 tahun, tergantung dari paket produk yang dimiliki nasabah.
Tidak ada alasan untuk khawatir lagi karena dampak virus Corona telah di-cover oleh Sun Life Indonesia. Terkait kondisi ini, Sun Life Indonesia akan memberikan manfaat tunai tambahan sebesar Rp 10 juta sebanyak satu kali kepada setiap nasabah yang positif terinfeksi virus Corona.
Terkait perlakuan medis di negara lain, agar tidak repot nasabah juga diperkenankan menggunakan fasilitas cashless yang sesuai dengan paket yang dipilih.
Sehat itu aset, sehat itu penting dan perlu dijaga. Mempersiapkan perlindungan sedini mungkin merupakan tindakan cermat dan bijaksana, karena jika kondisi kesehatan sudah terganggu otomatis keseimbangan hidup dan finansial akan terkena dampak.
Sun Life Indonesia telah hadir dan menawarkan perlindungan terbaik yang sangat layak untuk dimiliki oleh setiap pihak yang sangat sadar pentingnya kesehatan. Jadi jangan ragu lagi dan segera mendaftarkan diri. Salam sehat untuk semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H