Masyarakat sudah kadung dimanjakan program promo. Startup berbondong-bondong menawarkan promo, seperti GoPay maupun DANA kerap menggoda masyarakat untuk menggunakan aplikasinya melalui iming-iming promo. Tetapi jika ditinjau dari sikap OVO, sangat logis jika timbul pertanyaan sampai kapan kuat untuk membakar uang?
Awas Fenomena Bubble Startup
Strategi membakar uang dalam jangka waktu pendek merupakan cara ampuh meningkatkan popularitas startup. Berani menawarkan harga murah, masyarakat tertarik menggunakan, maka nama startup tersebut bersinar.Â
Kampanye inovasi dari mereka pun akan lebih diperhatikan banyak pihak termasuk dari para investor.
Tingginya penggunaan aplikasi mendorong nilai jual dari startup menjadi lebih tinggi, berbekal itulah banyak startup berhasil memperoleh dana besar sebagai modal dari investor. Kira-kira seperti itu pola yang terjadi. Fenomena bakar uang untuk meraih popularitas.
Hanya saja perlu disikapi lebih lanjut bagaimana untuk strategi jangka panjang. Aksi bakar uang dan perang harga dalam jangka waktu panjang pada akhirnya akan mendatangkan malapetaka bagi pihak manapun, tak terkecuali startup.
Melambungnya popularitas dan valuasi startup dikhawatirkan akan mencapai titik jenuh. Nilai jual startup yang melambung dalam waktu singkat dalam sebuah ekosistem ekonomi pada rentang waktu sama laksana seperti balon menggelembung atau bubble.Â
Pada suatu titik akan meletus dan tidak berarti lagi. Powa dan Ofo setidaknya menjadi gambaran awal fase jenuh yang jika tidak diatasi kelak akan terjadi.
Strategi Bersaing Jangka Panjang
Pada dasarnya orientasi dari bisnis adalah mendapatkan keuntungan, bisnis bukan aktivitas nirlaba yang maksudnya memang berkecimpung untuk kegiatan sosial.