Jika anda mendengar nama Matt Groening apa yang akan terlintas di dalam benak? Mungkin bagi sebagian orang Matt Groening dikenal sebagai orang Amerika pencipta serial kartun The Simpsons. Ya itu memang benar, Matt Groening telah sukses menjadikan The Simpsons sebagai serial kartun favorit di Amerika Serikat sejak tahun 1989 sampai saat ini.Â
Berbicara mengenai The Simpsons, sesungguhnya serial ini menyuguhkan komedi satire dibalut dengan berbagai kritik terhadap kondisi sosial ekonomi Amerika Serikat, dari perspektif golongan masyarakat mayoritas di Amerika Serikat, yaitu kelas menengah.Â
Tontonan ini menjadi menarik karena dianggap kerap kali menyuarakan kritik, opini atau unek-unek masyarakat kelas menengah, tentunya disertai dengan humor dan parodi menggelitik.
Amerika Serikat merupakan negara dengan fundamental ekonomi yang mendorong terciptanya masyarakat kelas menengah dan sering kali dijadikan sebagai contoh ideal bagaimana masyarakat dapat menjalankan kehidupannya dengan aman, nyaman dan memiliki penghasilan sepadan untuk meniti masa depan yang lebih baik. Gambaran ini pada akhirnya melahirkan istilah American Dream, sebuah harapan untuk memiliki gaya hidup kelas menengah ala Amerika.
Lantas memenuhi kebutuhan hidup, menyisihkan pendapatan untuk simpanan masa depan serta mengeluarkan biaya untuk kesenangan atau hobi, seperti berwisata atau bersosialisasi dengan komunitas masing-masing.
Mengenal Masyarakat Kelas Menengah
Sebetulnya sudah banyak kajian dilakukan untuk mendefinisikan dan menganalisis apa itu kelas menengah dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian suatu bangsa. Ada baiknya jika kita menyimak definisi kelas menengah yang dipaparkan Asian Development Bank (ADB).
Tolok ukur ADB untuk mendefinisikan masyarakat kelas menengah adalah melalui jumlah uang yang dikeluarkan setiap harinya. Middle class atau kelas menengah masyarakat dengan pengeluaran per harinya sebesar $2 - $4, sedangkan untuk menengah ke atas sebesar $10 Â - $20. Tetapi nilai konversi mata uang dollar terhadap mata uang negara lain yang digunakan memperhitungkan purchasing power parity atau faktor keseimbangan kemampuan belanja.
Mungkin anda menjadi penasaran, lantas bagaimana dengan di Indonesia? Guna menuntaskan rasa penasaran tersebut, Boston Consulting Group (BCG) telah melakukan riset bahwa proyeksi masyarakat kelas menengah di Indonesia periode tahun 2012 sampai dengan 2020 adalah:
- Elite pengeluaran bulanan lebih besar dari Rp 7.500.000
- Affluent pengeluaran bulanan antara Rp 5.000.000 sampai dengan Rp 7.500.000
- Upper middle pengeluaran bulanan antara Rp 3.000.000 sampai dengan Rp 5.000.000
- Middle pengeluaran bulanan antara Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 3.000.000
- Emerging middle pengeluaran bulanan antara Rp 1.500.000 sampai dengan Rp 2.000.000
- Aspirant middle pengeluaran bulanan antara Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 1.500.000
- Poor middle pengeluaran bulanan lebih kecil dari Rp 1.000.000