Sebetulnya agak sulit membayangkan bagaimana komposisi musik dihasilkan bukan dari instrumen musik, melainkan dari perangkat lunak alias software. Namun itu fakta saat ini, musik dari berbagai genre dapat diciptakan melalui sebuah komputer dengan spesifikasi mumpuni dan disokong adanya software untuk mengkolaborasikan berbagai suara dan nada menjadi komposisi musik.
Sebuah komposisi musik dapat diciptakan begitu saja tanpa melibatkan banyak personel, dan bisa jadi tanpa menggunakan alat musik sama sekali. Semua dapat dilakukan melalui proses klik pada gadget atau komputer. Jika komposisi itu berniat untuk direkam dapat juga diproses langsung dengan menggunakan software untuk mengoptimalkan kualitas suara, kemudian direkam.
Mungkin proses berkreasi dapat menjadi lebih mudah, tetapi bagi sebagian orang timbul pertanyaan apakah kemampuan dan kualitas bermusik dari para musisi tidak lagi diperlukan untuk menciptakan sebuah karya?Â
Nampaknya untuk menghasilkan alunan nada piano, saat ini melalui software tidak perlu lagi diperlukan kemampuan seperti halnya Richard Clayderman. Juga untuk mendapatkan nada dari instrumen biola, tidak perlu lagi dibutuhkan seorang pemain biola, jadi tidak perlu lagi belajar dan berlatih biola, karena untuk bermusik ternyata sepenuhnya dapat mengandalkan kecanggihan teknologi. Mungkin ke depan kita tidak akan perlu lagi musisi hebat seperti halnya Vanessa Mae atau Sarah Chang. Entahlah.
Salah satu gaya musik yang sedang digandrungi generasi muda saat ini adalah Electronic Dance Music (EDM). Tren EDM ini memang banyak mengandalkan software untuk meyuguhkan musik bagi para pendengarnya.Â
Beberapa kalangan menyebut musik ini sebagai musik jedug-jedug, karena warna musik ini penuh dengan ketukan dan nada cepat. EDM biasanya dimainkan oleh seorang Disc Jockey (DJ) melalui perangkat gadget dan didukung oleh sound system, dengan adanya kecanggihan teknologi sebuah konser dapat digelar dengan perlengkapan dan personel yang lebih sedikit.
Album dapat dibeli melalui jaringan internet dengan lebih murah, karena tidak adanya format fisik, penggemar hanya langsung membayar untuk mendapatkan lagu. Pergeseran ini diinisiasi oleh "i-store" milik Apple, sampai Jon Bon Jovi mengomentari bahwa Steve Jobs telah membunuh industri musik.
Dampak Positif Teknologi bagi Musik
Tak dapat disangkal perkembangan teknologi juga membawa dampak positif bagi industri musik. Terutama untuk urusan proses rekaman di studio, adanya berbagai perangkat teknologi menjadi solusi yang cukup membantu para musisi untuk berkarya. Proses rumit seperti take vocal atau perekaman suara, kemudian proses penyaringan dan stabilisasi nada menjadi lebih mudah.Â
Mungkin sebelum ada kemajuan teknologi proses tersebut perlu dilakukan secara berulang dan membutuhkan waktu lama, berkat adanya software proses tersebut dapat lebih singkat tanpa mengurangi kualitas musik. Melalui kecanggihan teknologi musisi diuntungkan dari aspek efisiensi waktu dan biaya.