Pada tahap ini berdasarkan rancangan aplikasi dilakukan penulisan program, menyusun paket dan melakukan unit test, serta dokumentasi source code. Sehingga aplikasi dapat dikembangkan dengan dokumentasi dan pelaksanaan unit test yang lengkap dan jelas.
Proses tersebut harus diketahui oleh manajemen proyek kemudian, sehingga tugas dan tanggung jawab programmer dapat dibatasi dalam hal akses, data dan program untuk kepentingan sekuritisasi data. Rekam jejak terkait dengan salinan program juga merupakan hal penting dalam proses ini.
5. Uji Coba dan Implementasi
Merupakan rangkaian pelaksanaan untuk memastikan aplikasi dapat berfungsi dengan baik dan sesuai ekspektasi dari user. Dalam hal pelaksanaan uji coba diperlukan adanya skenario tes yang dapat mencakup berbagai kondisi sehingga dapat menguji kapasitas aplikasi.
Skenario tes tersebut disusun dengan mencakup kondisi positif atau normal serta kondisi negatif, melalui rangkaian tes ini diharapkan error atau kekurangan aplikasi dapat teridentifikasi dan dilakukan perbaikan. Untuk menjaga objektivitas dan validitas, maka pihak pelaksana tes dilakukan oleh Quality Assurance (QA) sebagai unit terpisah dari programmer.
Hasil tes tersebut kemudian didokumentasikan untuk mencatat dan memantau penyelesaian atas error yang ditemukan. QA juga melakukan pengamatan secara menyeluruh atas kapasitas dan kekurangan aplikasi.
Jika hasil test telah dianggap memenuhi persyaratan maka dilakukan proses User Acceptance Test (UAT) sebagai uji coba akhir dengan melibatkan user untuk menguji dan memastikan aplikasi telah selesai dikembangkan, apakah telah sesuai dengan kebutuhan user pada tahapan pendefinisian kebutuhan pengguna sebelum memutuskan implementasi dapat dilakukan. Kemudian rencanakan instalasi program dan mempersiapkan user manual serta sosialisasi agar aplikasi dapat digunakan secara optimal.
7. Post Implementation Review (PIR)
Merupakan proses untuk mengkaji ulang setelah aplikasi dirilis kepada user. Kemungkinan terjadinya error tentu masih dapat ditemukan, sehingga melalui PIR berbagai kekurangan pada aplikasi dapat segera ditindaklanjuti, sehingga kualitas dan fungsi dari aplikasi dapat lebih ditingkatkan lagi. PIR dapat dilakukan secara periodik dan seluruh temuan didokumentasikan serta disampaikan kepada manajemen proyek untuk menjadi dasar pengembangan selanjutnya.
***
Setiap tahapan proses yang dilakukan oleh manajemen proyek membutuhkan adanya dokumentasi secara jelas dan lengkap, sehingga seluruh kegiatan dapat dipertanggungjawabkan dan mencerminkan sikap profesional dari manajemen proyek. Hal tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya dari user dan di sisi lain reputasi manajemen proyek selaku pihak pengadaan aplikasi dapat semakin meningkat.