Jumat, 11 Mei 2018, gunung Merapi tiba-tiba meletus disertai dengan adanya gempa kemudian meyeburkan hujan abu ke bawah dan sempat menyelemuti daerah Sleman serta beberapa tempat di Yogyakarta.Â
Letusan tersebut terjadi secara mendadak dan tergolong sebagai letusan freatik sebagai akibat dari akumulasi gas. Kemudian pemandangan asap membumbung tinggi ke angkasa juga terlihat termasuk dari kabupaten Boyolali.
Selepas letusan tersebut mereda, masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, juga Kabupaten Boyolali kembali melanjutkan aktivitasnya. Kabupaten Boyolali pada hari itu tengah mempersiapkan hajatan besar, yaitu Volcano Rock Festival 2018 dengan pengisi acara band rock veteran Indonesia dan band hard rock internasional dari Swedia, Europe.Â
Sebuah konser kelas dunia yang menjadi bagian dari rangkaian tur band Europe sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia. Tentunya konser ini ajang yang sangat istimewa bagi masyarakat Boyolali, karena ternyata Indonesia satu-satunya negara di Asia yang dikunjungi Europe untuk tur mereka kali ini dengan tajuk Walk The Earth, World Tour Concert. Dalam konferensi pers pada Jumat 11 Mei 2018, Europe juga menjanjikan akan memberikan kejutan bagi para fans mereka di Indonesia.
Volcano Rock Festival 2018
Para penonton dari berbagai kota di Indonesia mulai berdatangan ke Boyolali sejak siang hari. Area sekitar Stadion Padanarang menjadi tempat penonton untuk menunggu dibukanya gerbang. Dan tentunya penonton harus sabar. Cuaca hari itu sangat mendukung untuk perhelatan di tempat terbuka.
 Sekitar pukul  5 sore, gerbang mulai dibuka dan penonton dengan sangat antusias mulai mengantri guna persiapan memasuki arena konser. Penonton berbaris dan diperiksa, kemudian menukar tiket dengan tanda masuk. Namun acara baru dimulai pukul 7 malam. Hal yang dilakukan penonton adalah kembali menunggu sambil mencari tempat paling nyaman untuk menyaksikan pertunjukan.
Panggung yang semula gelap tiba-tiba menjadi terang disertai dengan kemunculan Ahmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, Abadi Soesman dan Fajar Satriatama. Tentu saja penonton menyambut kehadiran para punggawa dari God Bless dengan antusias. Lagu pembuka pun dimainkan dengan hangat, karya dari almarhun Jockie Suryoprajogo, Menjilat Matahari.
Ahmad Albar dengan usianya yang sudah di atas 70 tahun tetap enerjik di atas panggung. Seolah tidak mau kalah dengan usianya, lagu demi lagu dimainkan hampir tanpa jeda. Ian Antono juga tampil optimal, tentunya dengan memainkan gitarnya disertai raungan dari efek suara dan distorsi yang membuat seisi stadion menggelora.