Eatertainment bukan berdiri pada industri restoran juga tidak pada industri hiburan, namun memiliki hubungan dengan keduanya. Sedikit rumit. Untuk urusan terkait ijin dengan regulator dan pengawasan diperlukan komunikasi dengan dua entitas berbeda pula. Sehingga untuk mendirikan usaha ini diperlukan ijin dan pengawasan dari kedua regulator.
Keahlian
Berbicara mengenai restoran dan tempat hiburan, maka berbicara pula mengenai makanan, higienis, kesehatan, keselamatan dan keamanan.
Meracik dan menyajikan makanan berikut keramahannya diperlukan keahlian tersendiri, di sisi lain tempat hiburan membutuhkan tenaga profesional yang dapat menampilkan wahana menarik namun dari sisi keamanan tetap menjamin keselamatan konsumen. Artinya pelaku usaha eatertainment wajib menguasai kedua keahlian tersebut.
Modal
Konsep eatertainment membutuhkan modal yang cukup besar. Setidaknya usaha ini membutuhkan sebuah lahan yang luas. Mendirikan sebuah restoran yang mencakup tempat bermain tentunya tidak seperti mendirikan kedai kopi yang mungkin hanya membutuhkan beberapa buah meja dan kursi. Diperlukan ruang untuk tempat makan berikut tempat bermain.
Contoh, sebuah tempat dengan wahana bowling, tentunya membutuhkan arena dengan lintasan yang harus dipenuhi pula dengan perlengkapannya, dan pastinya mengharuskan di tempat yang cukup luas. Pengadaan lahan untuk usaha ini tentunya tidak murah.
Jangan dilupakan urusan dekorasi dan desain tempat juga harus menarik. Menjual pengalaman kepada konsumen harus memberikan sensasi tersendiri kepada konsumen agar meninggalkan kesan dalam benak mereka.
Artinya konsep desain harus menarik dan sebisa mungkin berbeda dengan pesaing. Tentunya hal ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Contoh jika konsep restoran digabungkan dengan konsep bioskop, konsumen bisa menonton film sambil menikmati makanan lezat. Konsep ini menarik, namun membutuhkan modal besar.
Strategi Eatertainment