Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Arti Kunjungan Christine Lagarde dan Peluang Indonesia

2 Maret 2018   21:22 Diperbarui: 2 Maret 2018   21:39 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2018 ini setidaknya ada 2 event besar yang dihelat Indonesia yaitu Asian Games dan satu lagi adalah IMF-World Bank Annual Meetings. Seperti halnya Asian Games, untuk IMF-World Bank Annual Meetings, ternyata Indonesia telah mengajukan diri sebagai tuan rumah pada 4 tahun lalu, dan kemudian terpilih dari 8 negara yang mengajukan diri sebagai calon tuan rumah. IMF dan Bank Dunia dalam memutuskan tuan rumah yang berhak menyelenggarakan pertemuan ini, tentunya memiliki kriteria yang standarnya cukup tinggi.

Forum ekonomi bergengsi ini akan diselenggarakan pada Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. Sebelum perhelatan akbar tersebut dimulai, Christine Lagarde selaku IMF Managing Director telah lebih dahulu berkunjung. Sebagai pihak yang memiliki kepentingan untuk pertemuan tersebut, maksud kedatangan  Christine Lagarde disebut untuk meninjau kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah. Bahkan mantan menteri keuangan Prancis ini sempat berkunjung ke pasar Tanah Abang sampai ke Candi Borobudur.

Indonesia dan Tren Ekonomi Global

Di mata Christine Lagarde Indonesia dan ASEAN memiliki peran yang penting terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dikatakan bahwa Indonesia dan ASEAN selama 20 tahun terakhir mencapai pertumbuhan yang kuat dan  telah menciptakan kelas menengah yang dinamis dan bergerak menuju arah level kehidupan  yang lebih tinggi, yang artinya turut mendorong pergerakan ekonomi dunia.

Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang berkisar 3,8% dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 adalah 5,3%, Indonesia dipandang mewakili tren positif negara ASEAN. Indonesia merupakan negara terbesar dan memiliki jumlah penduduk terbanyak di ASEAN. Selama 20 tahun telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan hampir 40% serta harapan hidup meningkat 6 %. Di sisi lain ekonomi global pasca krisis 2008 yang melanda Eropa dan Amerika dipandang tidak terlalu menggembirakan.

Hal Positif Bagi Indonesia Sebagai Tuan Rumah

Dengan terpilihnya Indonesia, sesungguhnya hal ini menjadi suatu kepercayaan guna lebih meyakinkan lagi kepada dunia bahwa kondisi perekonomian dan iklim investasi di Indonesia saat ini cukup baik. Selain investment grade Indonesia pada level BBB, kemudian produk domestik bruto yang telah mencapai lebih dari 1 triliun dolar, sampai dengan terpilihnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan terbaik dunia.

Melalui forum ini Indonesia dapat menawarkan berbagai hal guna meningkatkan peluang pariwisata, investasi dan bisnis. Dengan peserta dari 189 negara yang dihadiri sekitar 10.000 orang selama 1 minggu, akan banyak juga platform yang ditawarkan dari peserta kepada Indonesia. Sebagai tuan rumah penyelenggara Indonesia akan menjadi sorotan dunia, karena turut berperan penting ikut menyoroti isu-isu penting yang berkembang secara global, sehingga memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra yang tepat bagi dunia untuk bekerja sama dan berbisnis.

Bagi Bali sebagai daerah yang dipilih, pertemuan ini akan memberikan warisan yang bermanfaat yaitu perbaikan akan dilakukan di berbagai area, termasuk fasilitas bandara, jalan raya, pariwisata lokal, dan konektivitas digital.

Keuntungan lainnya adalah Indonesia akan memiliki akses yang berkesinambungan guna menjalin hubungan dengan pelaku ekonomi utama lainnya di kalangan ekonomi global. Kemudian dapat mendorong pembahasan isu yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pertumbuhan ekonomi seperti perdagangan dan perpajakan. 

Selain itu Indonesia akan memperoleh akses terkait bantuan teknis dan pelatihan di bidang ekonomi dan keuangan, yang akhirnya akan meningkatkan stabilitas ekonomi dan keuangan global, mendorong lingkungan ekonomi yang lebih baik untuk industri dan ekspor Indonesia. Saat ini Indonesia dipandang sebagai kekuatan baru yang tengah berkembang, sehingga melalui forum ini eksistensi Indonesia sebagai kekuatan baru di Asia seolah dipertegas kembali.

***

Maksud IMF menggelar pertemuan di Asia adalah untuk mewujudkan niat mempererat kembali hubungan dengan negara-negara di Asia, mengingat Asia memiliki porsi 20% hak suara di IMF. Di samping itu Asia merupakan kekuatan ekonomi yang senantiasa berkembang dan memiliki prospek yang terus meningkat. Semestinya dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, kita sebagai warga negara Indonesia merasa bangga karena Indonesia dipandang memiliki pengaruh yang cukup diperhitungkan.

Secara ekonomi mikro yang dirasakan oleh masyarakat dari kehidupan sehari-hari, sebetulnya kondisi usaha saat ini memang cukup berat. Persaingan di hampir semua sektor usaha cukup tinggi, banyak pengusaha kecil mengalami penurunan omset, belum lagi fenomena menurunnya tingkat konsumsi. Tetapi dengan kondisi yang terjadi seperti itu, ekonomi Indonesia cenderung stabil dan dapat bertahan ditengah banyaknya masalah ekonomi secara global. Kenyataannya hampir seluruh negara di dunia menghadapi perlambatan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun