Mohon tunggu...
Andry Irawan
Andry Irawan Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Saya hanya seorang biasa yang menikmati hidup ini dengan bekerja dan memberi nafkah bagi anak dan istri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Membunuh Jika Tidak Ingin Dibunuh

27 Maret 2013   11:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:08 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang protes ketika seseorang dikeroyok hingga tewas beberapa hari yang lalu ?

Orangtua dan anak istri menangis meraung raung ketika 4 orang dibunuh di penjara.

Apakah orangtua dan anak istri korban keroyokan tidak menangis ?

Keadilan sungguh aneh.

Semua adalah hukum sebab akibat.

Akibat kau membunuh, itulah sebabnya kau dibunuh.

Akibat kau buang sampah di kali, itulah sebabnya banjir datang.

Aku hanyalah seorang biasa, bukan profesor atau ahli masalah sosial.

Yang kutahu, jika tidak ingin disakiti, cobalah untuk tidak memulai menyakiti.

Semua boleh bicara, tapi alangkah baiknya semua melihat ke diri sendiri, berkaca dan merenungkan.

Sudahkah kita berjalan di jalan yang lurus ?

Ingatlah, Hidup Hanya Sementara, Di Atas Langit Masih Ada Langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun