Undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa olahraga adalah semua aktivitas fisik yang melibatkan penggunaan otot besar maupun kecil. Berangkat dari pengertian tersebut maka undang- undang nomor 3 tahun 2005 juga menyatakan bahwa olahraga dikelompokkan dalam tiga bagian pokok berdasarkan tujuan dan pelakunya yaitu: olahraga prestasi, olahraga pendidikan, dan olahraga kesehatan dan rekreasi.
Salah satu olahraga kesehatan dan rekreasi yang paling umum dan banyak diminati masyarakat adalah jogging. Jogging adalah suatu aktivitas fisik yang melibatkan otot besar yang dilakukan dengan berjalan santai atau berlari lari kecil dengan durasi dan waktu tertentu.
Karena olahraga ini tidak membutuhkan persiapan atau teknik yang sulit, bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya mahal, dan bisa dilakukan oleh semua kalangan maka olahraga ini menjadi primadona ditengah-tengah masyarakat.
Di Yogyakarta misalnya, hampir setiap hari kita bisa menyaksikan ratusan orang tua maupun muda memadati taman-taman olahraga masyarakat seperti yang terjadi di taman olahraga masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta dan di Graha sapta pramana Universitas Gadjah Madha, waktu yang digunakan untuk berolahraga jogging biasanya pada pagi hari dan atau sore hari.
Masyarakat yang berolahraga jogging pasti memiliki tujuan yang ingin mereka capai, misalnya program penurunan berat badan, melatih kekuatan dan daya tahan, atau hanya sekedar hiburan dan rekreasi. Sesuatu yang masih banyak terjadi ditengah-tengah masyarakat adalah kurangnya pemahaman terhadap pelaksanaan jogging yang baik ditinjau dari sisi kesehatan dan tujuan yang hendak di capai.
Misalnya seseorang ingin melakukan program penurunan berat badan dengan jogging tetapi melakukan aktivitas pada pagi hari dengan durasi hanya sekian menit, maka ia tidak akan mendapatkan tujuan yang ingin dicapai, bahkan berat badannya malah semakin bertambah. lantas bagaimana melakukan olahraga jogging yang tepat dan bisa mencapai tujuan yang diinginkan?
Jogging adalah suatu olahraga aerobik yaitu olahraga yang bertujuan meningkatkan daya tahan paru dan jantung, sehingga sangat baik digunakan untuk melatih atau mempertahankan kebugaran, bagi seseorang yang terlatih, jogging dilakukan hanya sebagai upaya mempertahankan kebugaran, tetapi bagi masyarakat umum jogging akan memiliki tujuan yang sangat beragam, seperti meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, program penurunan berat badan, dan daya tahan otot.
Kapan dan bagaimana seharusnya supaya kita bisa mencapai masing-masing tujuan tersebut? Mari kita ulas satu persatu berdasarkan tujuannya:
Baca Juga:Â Pengalaman Jogging di Tengah Wabah Corona, Amankah?
1. Jogging dengan tujuan penurunan berat badan
Seseorang yang direkomendasikan melakukan penurunan berat badan apabila sudah masuk dalam kategori obesitas atau overweight. Menurut Professor. Dr. Yustinus Sukarmin., M.S. Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, seseorang dikatakan mengalami obesitas atau overweight apabila berat badannya sudah melebihi 20 persen dari berat badan normal.
Jogging bisa menjadi selah satu program penurunan berat badan apabila dilakukan dengan terencana dan terprogram. Penurunan berat badan dengan aktivitas jogging dilakukan pada waktu sore hari dengan durasi minimal 20 menit, dari sisi kesehatan membuktikan bahwa aktivitas fisik dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Sore hari diharapkan suhu lingkungan akan memasuki suhu normal tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, suhu tubuh akan meningkat tergantung dari intensitas aktivitas yang dilakukan oleh manusia, pada umumnya suhu tubuh manusia akan meningkat sejak 20 menit pertama aktivitas fisik.
Maka bagi para pegiat penurunan berat badan jogging sebaiknya dilakukan pada sore hari dengan durasi diatas 20 menit dengan pendampingan dari ahli tentunya. Perlu dicatat bahwa jogging tidak digunakan untuk program peningkatan berat badan, jogging tidak akan membentuk massa otot, tetapi akan mempertahankan daya tahan otot.
2. Jogging sebagai upaya meningkatkan kebugaran, mempertahankan kebugaran, dan daya tahan otot
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa jogging adalah aktivitas aerobik sehingga sudah pasti melibatkan komponen utama tubuh yaitu paru dan jantung. Bagi yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran dengan jogging maka harus dilakukan secara bertahap dan terus menerus atau terjadwal, dengan durasi waktu yang ditingkatkan.
Misal minggu pertama 10 menit, minggu kedua ditingkatkan menjadi 20 menit dan seterusnya. Mengapa perlu dilakukan demikian karena tubuh manusia dari sisi fisiologis akan melakukan adaptasi terhadap aktivitas tubuh, dilakukan secara bertahap untuk mencegah adanya efek terkejut tubuh terhadap aktivitas yang telalu berat sejak awal sehingga akan mengakibatkan resiko yang besar bagi paru dan jantung.
Jogging untuk mempertahankan kebugaran dan daya tahan otot dilakukan terencana dan terprogram minimal dilakukan sekali dalam satu minggu, perihal waktu yang digunakan sebaiknya adalah pagi hari.
Demikian lah tips begaimana melakukan aktivitas jogging dengan benar berdasarkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, sesuatu yang sederhana tetapi riskan jika tidak dilakukan dengan benar. Pembaca yang budiman, kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga, seseorang akan sadar mahalnya sehat tatkala sakit, kita sebagai manusia tidak bisa menolak waktu sakit, tetapi kita bisa berupaya untuk mencegah datangnya penyakit dengan cara mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik, manajemen pikir yang baik, tidak merokok dan minum alkohol serta selalu meminta perlindungan kepada Tuhan yang maha Esa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H