Mohon tunggu...
Andry Ani
Andry Ani Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP Negeri 1 Perbaungan

Mencoba kembali hobi yang telah lama menghilang...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Koneksi modul 3.1

22 April 2023   04:39 Diperbarui: 22 April 2023   04:58 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Andryani CGP Angkatan 7 Kab. Serdang Bedagai

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).

Bob Talbert

Kaitan kutipan diatas dengan materi yang saya pelajari menurut saya adalah bahwa pernyataan yang disaampaikan oleh Bob Talbert merupakan dilema etika seperti materi yang saya pelajari karena dari pernyataan beliau mengandung dua keputusan yang sama-sama benar. Mengajarkan anak menghitung itu baik adalah benar tetapi mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik itu juga benar. Dalam hal ini beliau dihadapkan pada dua keputusan dimana beliau harus mengambil keputusan yang terbaik, apakah mengajarkan menghitung kepada anak atau mengajarkan hal yang berharga pada anak. Dan akhirnya beliau memilih mengajarkan hal yang berharga untuk ditanamkan kepada anak yang jauh lebih baik

Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita. Sebagai contoh, apabila kita menganut nilai-nilai jujur, empati, keadilan, menghargai dan tanggung jawab sudah tentu nilai-nilai inilah yang nantinya akan menjadi tolak ukur kita dalam mengambil sebuah keputusan. Kita akan mempertanyakan apakah keputusan yang kita ambil tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang kita anut? Jika jawabannya iya berarti keputusan yang kita ambil sudah tepat dan apabila jawabannya tidak, itu berarti keputusan yang kita ambil kurang tepat. Keputusan yang diambil berdasarkan nilai-nilai yang kita percayai dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, dan terasa nyaman.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran saya harus mampu melihat, memahami dan memenuhi kebutuhan belajar murid saya dan saya juga harus mampu mengelola kompetensi social emosionalnya agar keputusan yang diambil dapat berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan dan bertanggung jawab.

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Kutipan diatas berhubungan dengan proses pembelajaran yang saya alami dalam modul ini karena menurut saya Pendidikan itu bertujuan untuk membantu manusia menemukan hakikat kemanusiaan yang harus ammpu mewujudkan manusia seutuhnya. Kompetensi yang saya miliki dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab akan mampu menentukan bagaimana saya nanti memperlakukan murid saya menjadi murid yang berakhlak mulia dan dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya.

R e f l e k s iBagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Kaitannya adalah karena apabilaa seorang pemimpin mengalami dilema etika dalam pengambilan keputusannya dia harus berpedoman pada filosofi KHD dengan Pratap Triloka Pendidikan yakni  

Ing ngarso sung tulodo: seorang pemimpin didepan harus menjadi teladan bagi orang lain. Artinya setiap keputusannya harus bertanggung jawab sehingga dapat menjadi contoh dan patut ditiru oleh orang lain.

  •  Ing madya mangunkarso: seoarang pemimpin di tengah harus dapat memberikan motivasi bagi orang lain. Dengan kata lain dalam mengambil sebuah keputusan seorang pemimpin harus dipertimbangkan berdasarkan fakta-fakta yang relevan.
  •  Tut wuri handayani: seorang pemimpin dibelakang dapat memberikan dorongan bagi orang lain. Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan harus mampu mendorong orang lain kepada hal yang lebih baik dalam keputusannya.
  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sangat berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Misalnya adalah nilai tanggung jawab, peduli dan kejujuran. Nilai-nilai yang tertanam itu akan menjadi tolak ukur kita dapat mengambil keputusan yang mencerminkan prinsip diri kita dalam mengambil keputusan, apakah prinsip berbasis hasil akhir, prinsip berbasis peraturan dan prinsip berbasis rasa peduli.  Sehingga akan mendorong terwujudnya wellbeing dalam Pendidikan.

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi pengambilan keputusan sangat berkaitan dengan kegiatan coaching terutama dalam pengujian pengambilan keputusan. Coaching sangat membantu  untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam memecahkan suatu permasalahan. Melalui proses coaching akan terjadi pengambilan keputusan yang mengarahkan kepada hal-hal yang positif dan lebih efektif karena Ketika seseorang mampu mengidentifikasi suatu permasalahan yang tepat maka keputusan yang diambilpun akan tepat juga dan bertanggung jawab.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya sangat berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika. Guru yang mempunyai kesadaran diri yang baik dan memiliki kemampuan dalam mengelola emosi, pikiran dan perilakunya dalam menghadapi berbagai situasi dan dapat memahami sudut pandang serta mempunyai kemampuan untuk mengambil pilihan akan dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak pada anak serta mengacu kepada nilai-nilai kebajikan.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Apabila seorang guru dihadapkan pada kasus yang focus terhadap masalah moral atau etika etika maka keputusan yang diambilnya akan bertolak ukur pada nilai-nilai yang dianutnya. Segala keputusan yang diambil oleh seorang guru akan berorientasi pada nilai-nilai kebajikan tersebut yang pada akhirnya akan menghasilkan keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak pada murid.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat pasti akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman karena keputusan yang diambil itu dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Keputusan yang tepat itu akan melibatkan semua pihak dan tidak akan merugikan pihak manapun sehingga pasti akan berdampak pada lingkungan sekitar sehingga tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan tentunya nyaman.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan- tantangan yang saya temukan di lingkungan saya diantaranya adalah susahnya menyamakan persepsi terhadap sebuah kasus dilema etika yang dihadapi. Dalam sebuah lingkungan kerja pasti terdapat kelompok yang pro dan kontra terhadap sebuah sistem yang dijalankan oleh pemangku kepentingan yang mengakitbatkan berbeda pula dalam melihat sebuah kasus. Hal ini yang membuat perubahan paradigma benar lawan benar untuk setiap orang akan berbeda dalam menyikapinya.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang kita ambil akan berpengaruh pada pengajaran yang memerdekakan murid karena pengambilan keputusan harus didasarkan pada kepentingan murid dengan mengedepankan kebutuhan belajar murid misalnya dengan menyusun strategi pembelajaran yang dapat memenuhi gaya belajar murid sesuai dengan minat, profil dan kesiapan murid. Selanjutnya kita dapat menentukan bagaimana melakukan pembelajaran yang dapat mengakomodir gaya belajar murid tersebut sehingga kita dapat mengembangkan potensinya.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran pasti akan berpengaruh terhadap masa depan murid. Untuk itu seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil sebuah keputusan haruslah berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan, berpihak pada anak dan bertanggung jawab. Keputusan yang membuat murid menyadari potensi, bakat dan minatnya sehingga dapat membuat murid selamat dan bahagia setinggi-tinginya baik sebagai individu maupun masyarakat.

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat saya Tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya yakni dalam pengambilan keputusan kita harus mengacu pada segtiga pengambilan keputusan yaitu berdasarkan nilai-nilai kebajikan, keberpihakan pada anak dan bertanggung jawab. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan kita harus berpedoman pada filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Trilokanya dan berlandaskan pada nilai dan peran guru penggerak yang kita miliki. Sebagai seorang guru sudah pasti dalam setiap pengambilan keputusan kita harus mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan murid dan gaya belajar murid sehingga kita dapat menggali potensi murid yang berbeda-beda. Untuk itu kompetensi sosial emosional yang baik juga harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat membuat keputusan yang bijaksana, bertanggungjawab dan berpihak pada murid. Semua itu dapat kita lakukan apabila kita sudah menguasai praktik coaching dengan baik. Praktik coaching ini dapat dijadikan sebagai cara untuk menggali lebih dalam atas hal baik yang seharusnya dilakukan dan yang tidak dilakukan dalam pegambilan keputusan dengan tetap mengacu pada Sembilan Langkah-langkah pengambilan keputusan.

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Kasus dilema etika adalah kasus dengan paradigma benar melawan benar dimana sebuah kasus yang sama-sama benar tidak ada yang salah sedangkan bujukan moral adalah sebuah kasus benar lawan salah, atau dengan kata lain kasus yang bertentangan. Dalam pengambilan keputusan sebuah kasus dilema etika kita harus berpegang pada 4 paradigma, 3 prinsip berpikir dan 9 langkah pengambilan keputusan. 4 paradigma itu adalah paradigma individu lawan kelompok, paradigma kebenaran lawan kesetiaan, paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan dan paradigma jangka pendek lawan jangka Panjang. Dan 3 prinsip berpikir dalam pengambilan keputusan adalah berpikir barbasis rasa pedulu, berbasis peraturan, berbasis hasil akhir. Selanjutnya 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan merupakan Langkah yang ideal dalam mengambil sebuah keputusan yang benar-benar berpihak pada anak. Hal yang menurut saya diluar dugaan adalah dalam memututuskan suatu kasus dilema etika kita harus benar-benar memikirkan segala hal yang mungkin terjadi dengan demikian keputusan yang kita ambil tidak akan merugikan pihak manapun dan dapat memberikan manfaat.

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Saya pernah mengambil keputusan dalam situasi dilemma. Saya pernah menerapkan beberapa Langkah dalam pengambilan keputusan. Hal yang membedakan adalah keputusan yang saya ambil atas pemikiran saya sendiri, tidak melalui pertimbangan-pertimbangan 4 paradigma, 3 prinsip berpikir dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak yang saya dapatkan dalam mepelajari modul ini adalah saya menjadi lebih paham bagaimana cara pengambilan keputusan yang baik. Perubahan yang terjadi pada diri saya setelah mempelajari modul ini saya jadi mengerti sebagai seorang pemimpin untuk mengambil keputusan yang baik, bijaksana dan bertanggung jawab haruslah melalui beberapa pertimbangan seperti 9 langkah pengambilan keputusan. Sebelumnya saya dalam mengambil sebuah keputusan selalu memutuskan secara spontan tanpa pertimbangan dan berdasarkan akan insting saya sendiri.

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sebagai seorang individu dan sebagai seorang pemimpin sangatlah penting menurut saya dalam mempelajari modul ini karena dapat meningkatkan kompetensi diri dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab apabila terjadi sebuah kasus dilema etika benar lawan benar. Modul ini sangat membantu dan menjawab kebutuhan seorang pemimpin tentang bagaimana cara pengambilan keputusan atas masalah yang sedang dihadapinya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun