Mohon tunggu...
Andryan Nugraha
Andryan Nugraha Mohon Tunggu... karyawan swasta -

towards sovereignty and freedom

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi atau Karakter Jokowi?

14 Juli 2012   05:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:58 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah membaca di sini.

Kemudian saya share ke facebook, dan saya komentari:

"penyebaran dari orang ke orang lainnya, tidak cepat terhenti seperti kandidat lainnya... kalau pada kandidat lainnya, biasanya, mudah sekali terhenti... mungkin ada yg sampai ke orang yang 'ah, ngapain mikirin...', 'ah, males ah ngomongin lagi...', 'ah, klo diomongin mending didengerin...', 'ah, tuk apa bicarakan ke orang lain...', 'ah, lain-lainnya dan lainnya...' atau 'wah, perlu dianalisa dulu nih, baru diomongin lagi...', dsb... tetapi untuk Jokowi, spertinya tidak sampai ke orang2 sedemikian, makanya menurut saya Jokowi bisa sampai dikenal oleh banyak orang dalam waktu singkat... strategi yang sangat baik, jika memang hal tsb dikatakan strategi, tetapi menurut saya, sdemikianlah pemimpin yang merakyat, akan dibicarakan oleh rakyat dengan baik... pemimpin menyukai rakyat, rakyat pun menyukai pemimpinnya... walaupun sampai ke orang-orang yang menghentikan penyebaran pengenalan kandidatnya, pada dasarnya mereka boleh jadi berniat baik, tidaklah menentang Jokowi atau mungkin bersikap netral saja... karena saat ini, posisi Jokowi menurut saya, tidak dalam posisi dapat disudutkan, orang2 yang apatis kepada dirinya akan dibela oleh orang2 yang simpati kepadanya... ini menurut saya sangat baik, strategi ini yang memang menurut saya di depan publik sangatlah baik menghadapi kondisi yang semrawut diimana pro dan kontra sangat tidak bisa diprediksi... yaa mudah2an tidaklah sekedar strategi, tapi sudah menjadi karakter dan bawaannya Jokowi, sehingga niat baik berakhir dengan hasil yang baik...."

Beberapa saat kemudian, saya mendapat komentar dari rekan saya, sbb:

"Konon kubu foke protes ke KPU dan Panwaslu karena Pilkada DKI dinilai tdk fair krn panitia pemungutan suara cenderung mendukung calon tertentu.
Dasar laporan: taplak meja yg digunakan semua bermotif kotak2, tdk ada yg bermotif kumis. Mejanya jg bentuknya kotak, tdk ada yg bentuknya kumis. Bilik suara bentuknya kotak, tdk ada yg bentuknya kumis. Yg ada hanya kotak suara, tdk ada kumis suara. Minumannya pun lbh banyak teh kotak, tdk ada minuman teh kumis... Benar2 tdk fair nih panitia ... :D :'( "

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun