Mohon tunggu...
Andryadi
Andryadi Mohon Tunggu... Dosen - Dubalang Tanah Melayu

Knowledge is Power

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup dalam Bingkai Kemanusiaan

16 Maret 2019   10:54 Diperbarui: 16 Maret 2019   22:29 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Okezone.com

Video penembakan yang terjadi di Selandia Baru cukup membuat hati siapa saja yang melihatnya merasa tersakiti bahkan terlukai. Bagaimana tidak, para jamaah yang hendak melaksanakan ibadah shalat Jum'at itu ditembak berkali-kali secara brutal oleh Brenton Tarrant sehingga korban berjatuhan di pojokan Masjid Al Noor, Christchurch.

Tak cukup hanya sampai di situ korban yang sudah tak bernyawa kembali ditembaki lagi dengan puluhan peluru oleh pelaku dengan tanpa rasa bersalah dan tidak memandang sisi kemanusiaan sedikitpun, aksi brutal itu pun dilakukanya dengan menayangkan secara langsung di media sosial.

Shooter atau Gunman akankah hanya kata itu yang diberikan kepada pelaku, apakah kata Teroris hanya diperuntukkan bagi umat muslim, semoga mata hukum dunia terbuka lebar untuk memandang kasus ini secara lebih mendalam lagi.

Apa penyebabnya sehingga terjadi penembakan ini, rasisme atau islamophobia, senada dengan pernyataan yang disampaikan oleh presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat dia mengatakan itu adalah "contoh terbaru dari meningkatnya rasisme dan Islamophobia".

Islam adalah agama yang Rahmatan Lil'alamin, rahmat bagi seluruh alam, dalam islam tidak ada kekerasan dan rasisme. Lalu mengapa ada Islamophobia, di mata Islam semuanya sama, tidak ada yang membedakan antara si kulit hitam dan si kulit putih, antara si kaya dan si miskin, antara pemimpin negara dan rakyat biasa, yang membedakan seseorang itu dalam islam adalah hatinya, bukan warna kulit, bukan harta, bukan pula jabatan.

Islam memperlakukan semuanya sama, tapi dalam hal ini Islam diperlakukan tidak sama, dunia seakan tak bereaksi dengan kejadian ini, kontras sekali dengan kejadian di Perancis, Paris, yang memakan 6 orang korban, sementara di Selandia Baru memakan  49  orang korban.

Dalam akun Twitter-nya Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan "Selandia Baru, seperti Australia, adalah rumah bagi orang-orang dari semua agama, budaya, dan latar belakang. Sama sekali tidak ada tempat di kedua negara ini untuk kebencian dan intoleransi. Kami mengutuk aksi kekerasan ini".

Selandia Baru pada tahun 2011 dikenal dengan demokrasi dan pemerintahanya yang transparan serta tidak korup. Melalui Peristiwa ini kita berharap Selandia Baru dapat belajar lebih jauh lagi dan tetap memperhatikan sistem keamanan dan keberagaman setiap warga negaranya sehingga Selandia Baru benar-benar menjadi rumah bagi semua agama, budaya dan latar belakang serta mampu membuat setiap warga negaranya hidup secara damai dalam bingkai kemanusiaan.

#prayforchristchurch

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun