Mohon tunggu...
Andromeda Bahtiar Pangestu
Andromeda Bahtiar Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Halo :) kami mahasiswa KKN Unnes Giat Angkatan 3 Tahun 2022 Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bersama KKN Unnes Giat 3: Waspada Stunting Kenali Gejalanya!

5 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 5 Desember 2022   21:07 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UNNES Giat Angkatan 3 Tahun 2022 dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober - 17 Desember Tahun 2022. Salah satu lokasi kegiatan UNNES Giat berada di Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.Kegiatan UNNES Giat merupakan salah satu  bentuk pengabdian masyarakat oleh mahasiswa kepada masyarakat daerah.  Kegiatan ini mengusung tema "Bersama UNNES Giat, membangun Indonesia dari desa". Mahasiswa UNNES Giat Angkatan 3 Tahun 2022 di Desa Keseneng mengusung salah satu program unggulan yaitu Pencegahanan Stunting pada balita dan ibu hamil.

Stunting menjadi salah satu masalah yang sangat serius di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)  yang menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, pertumbuhan anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Saat ini, Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi hal ini berdampak terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Tingkat pendapatan yang rendah serta kurangnya pengetahuan tentang gizi apa saja yang perlu di berikan pada bayi atau balita menjadikan penyebab kurangnya nutrisi yang seimbang pada anak.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), menunjukan bahwa angka stunting di Kabupaten Semarang pada tahun 2021 berada pada 16,4 % berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021. Menurut salah satu kader posyandu Desa Keseneng mengatakan bahwa di Desa Keseneng sendiri terdapat kasus stunting sebanyak 8  kasus dan penyebab dari stunting itu beragam seperti faktor ekonomi, akses air bersih dan pola pengasuhan anak yang kurang baik. Pada tahun 2022, program penanggulangan stunting menjadi program prioritas yang harus digalakkan secara gencar di Desa Keseneng guna mengurangi kasus stunting.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 Desa Keseneng membuat sebuah kegiatan edukasi kesehatan tentang pencegahan stunting pada balita dan ibu hamil secara  door to door pada tanggal 4 November 2022 di beberapa rumah yang ada di Dusun Keseneng,  Kecamatan Sumowono. Kegiatan edukasi ini diiringi dengan membagikan makanan bergizi berupa bubur kacang hijau dan buah, serta memberikan brosur yang berisi pemahaman mengenai pencegahan stunting.

Program ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Dengan adanya kegiatan edukasi kesehatan tentang pencegahan stunting pada balita dan ibu hamil, masyarakat memperoleh ilmu yang bermanfaat dan diharapkan masyarakat dapat menerapkan pola asuh dan pola makan yang memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak, serta meningkatkan akses air bersih dan sanitasi sebagai bentuk upaya pencegahan stunting sejak dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun