Mohon tunggu...
Andry Priyo Utomo
Andry Priyo Utomo Mohon Tunggu... Content Writer, Blogging -

Seorang penulis artikel seo keyword dan viral news

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Merawat Kecerdasan Milenial dengan Membaca

24 April 2019   00:52 Diperbarui: 24 April 2019   01:02 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pemuda di tahun 2019 disebut kaum millennial. Kaum yang lahir dan berpartisipasi secara penuh di dalam satu kondisi bumi yang super cepat dengan masuknya teknologi berbasis online (internet). Maka menjadi wajar jika kaum millennial dianggap (seharusnya) lebih cerdas dibandingkan insan yang lahir di tahun 80an maupun era yang jauh sebelumnya. 

Akan tetapi, cita-cita di atas tidak akan pernah menjadi nyata, jika mereka tidak memiliki kapasitas intelektual di atas rata-rata. Bahkan bisa jadi, kualitas yang rendah semacam ini justru menjadikan kaum millennial tergerus percepatan teknologi karena kemampuannya hanya sebagai penonton bukan partisipan yang aktif. 

Nah, pada artikel berikut ini, kami akan menyoroti satu masalah yang bisa jadi menjadi penghambat tujuan mulia untuk mengantarkan insan millennial sebagai tonggak generasi yang gemilang sebagai anak bangsa yang cerdas dan piawai di era yang teknologinya berkembang dengan luar biasa. Masalah tersebut adalah hilangnya minat baca.

Rendahnya Minat Baca Kaum Millennial

Harus kita sadari, jika sampai saat ini, minat baca pemuda masih sangat lemah. Seharusnya munculnya gadget bisa menjadi satu faktor penyebab naiknya keinginan pemuda untuk membaca. Tetapi faktanya, fitur pengiring seperti game dan film bahkan selfie menjadi pilihan utama daripada membaca informasi positif yang ada di dalamnya.

Sebagian besar kaum millennial membuka ponsel mereka untuk browsing informasi hanya saat dibutuhkan saja. Seperti untuk mencari tugas kuliah, mencari kata-kata untuk posting status di media sosial, atau bercengkrama "ngalor ngidul" di Fb dan twitter.

Padahal, di internet sudah disediakan ribuan bahkan jutaan eBook gratis yang bisa diunduh sebagai bahan bacaan. Seharusnya membaca buku-buku digital semacam ini lebih diutamakan daripada sekadar bermain game online atau sekadar menonton film di website.

Cara Meningkatkan Minat Baca Kaum Millennial

Melihat kondisi yang sedang terjadi, tidak ada lagi yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan minat baca pemuda kecuali dengan mengajak pemerintah untuk kembali menggalakkan budaya membaca buku. Ini dia beberapa cara yang bisa dicoba.

1. Bangun Rumah Wajib Baca

Rumah wajib baca untuk pemuda bisa dibangun agar minat baca di suatu desa kembali menguat. Bahkan, pembangunannya juga bisa dilakukan di setiap RT agar pengawasannya lebih ketat.

Untuk program ini, ketua RT atau siapapun sebagai penggerak harus mewajibkan semua pemuda di daerahnya menjadi anggota yang diagendakan wajib membaca di hari-hari yang sudah disepakati. Jika ada yang melanggar, harus diberikan sanksi tegas yang berupa denda atau semacamnya.

2. Memberikan Bantuan Buku Gratis

Bantuan BPJS, Rumah Siap Kerja, BLT, Bantuan Sembako Murah adalah program yang sangat bagus. Namun, lebih bagus lagi jika disertai dengan bantuan buku bacaan gratis dari pemerintah kepada para pemuda. Program ini sangat bagus untuk kecerdasan pemuda utamanya bagi mereka yang gemar membaca tetapi tidak memiliki dana untuk membeli buku yang memang harganya sedikit mahal.

3. Menyediakan Rak Baca di Tempat-tempat Umum

Melewatkan waktu kosong tanpa aktivitas, adalah perilaku yang sia-sia dan menghabiskan waktu saja. Tentu, waktu kosong semacam ini akan lebih bermanfaat jika dimanfaatkan dengan membaca.

Maka dari itu, di tempat umum seperti di halte, terminal, caf, restoran, taman permainan, tempat wisata, bahkan di lorong depan kamar mandi umum bisa dibangun rak baca. Sehingga pemuda yang sedang antri bisa sekalian membaca buku di sana.

4. Mempercantik Desa dengan Mural Tema "Membaca"

Mural merupakan karya seni yang mulai disukai oleh kaum millennial. Bahkan mereka sangat jago ketika disuruh membuat moral apalagi moral tentang sepak bola. Nah, hal ini bisa dimanfaatkan oleh perangkat desa untuk mempercantik desanya dengan mural yang isinya sosialisasi untuk cinta membaca.

Memang mural yang umum adalah gambar-gambar tentang kebersihan lingkungan yang bahkan dilombakan. Tetapi mengingat pentingnya fungsi membaca bagi pemuda seharusnya mural membaca juga layak untuk ditampilkan.

Itulah beberapa narasi tentang pentingnya minat baca bagi kaum millennial beserta cara untuk meningkatkannya. Semoga ke depan, minat baca anak bangsa semakin tinggi sehingga mampu bersaing dengan negara yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun