Untuk harga dan tarif yang dikenakan andong dan becak kepada wisatawan memang murni dari inisiatif dari organisasi dan paguyuban, dan tidak diatur oleh pihak pemerintah daerah.
8. Kendala yang dihadapi para Andong dan Becak
Banyak Kendala dari andong yaitu kuda yang menarik andong adalah ketika berhenti dan melaju kadang kuda tersebut tidak mau dan malah kebanyakan sulit untuk diatur. Untuk makan dari kuda nya tidak menentu, kadang 1 hari sekali kadang 2 kali sehari kadang siang jam 2 atau jam 5 sore, tergantung banyak nariknya, makanan kuda nya yaitu daun kacang tanah dan dedak.Â
Berbeda dengan becak, becak berkendala pada saat hujan yang kadang membuat wisatawan kehujanan meskipun sudah ada penutup, tetapi memang diakui kendala tersebut terjadi karena mereka kurang persiapan untuk menyiapkan penitup becak yang rapat, agar penumpang/wisatawan tidak kehujanan.
9. Organisasi/Paguyuban Andong dan Becak
Ada organisasi dan paguyuban diantara para andong, seperti daerah alun alun A alun alun B, daerah terminal, dan ada arisan sebulan sekali dan terjadwal. Ada absennya diantara andong, 2 minggu sekali adapun 1 bulan sekali kadang setengah bulan sekali, arisannya di rumah-rumah para andong bergiliran sesuai jadwal. Iuran Arisan nya Rp 50.000 -- Rp 100.000 perbulan. Dari becak pun demikian, ada paguyuban nya, mereka mengakui diantara para becak dan andong sudah terjalin keluarga dikarenakan seringnya berkumpul dan bekerjasama.
G. Penutup
Andong dan becak merupakan transportasi tradisional yang tetap dipertahankan untuk beroperasi di kota Yogyakarta khususnya kawasan wisata Malioboro dan harus dilestarikan keberadaanya. Selain sebagai angkutan penumpang, di kawasan Malioboro andong dan becak diarahkan sebagai transportasi wisata guna mendukung berbagai kegiatan wisatawan. Keunikan dan kekhasan andong dan becak menjadikannya bukan hanya transportasi biasa melainkan sudah merupakan bagian dari atraksi wisata yang cukup digemari wisatawan di Kawasan Malioboro.
Referensi :
Maarif, S. 2014. Persepsi Wisatawan Terhadap Transportasi Wisata Andong Di Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta Tahun 2013-2014. Skripsi. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Danar Widianto, Yogyakarta, Artikel http://krjogja.com/read/247685/andong-dan-becak-di-kawasan-malioboro-dibuatkan-ruang-khusus.kr.