Tujuan dari program pinjaman adalah untuk mengembangkan dan memodernisasi sektor pertanian melalui pemberian fasilitas kredit serta proyek dan manajemen keuangan layanan. Pemerintah menyediakan hibah tahunan kepada BPM untuk menanggung biaya pinjaman untuk menargetkan kelompok (yaitu petani). Pemberian kredit untuk menargetkan kelompok adalah untuk mendukung kebijakan Pemerintah untuk memberantas kemiskinan di kalangan petani dan nelayan dan untuk merestrukturisasi masyarakat.
Berdasarkan skenario di atas, penting untuk merevitalisasi sektor pertanian dengan memperkenalkan salam sebagai model pembiayaan untuk meningkatkan industri produksi pangan di Malaysia. Salam akan bertindak sebagai pembiayaan dengan fasilitas yang ada.
- Kesimpulan
Model ini hanya untuk Malaysia karena beras adalah barang yang dikendalikan. Ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani karena mereka tidak harus membayar bunga. Namun, mereka mungkin kalah dalam harga. Hal ini karena mereka tidak bisa menjual produk ke pembeli independen lain yang biasanya membayar lebih tinggi dari BERNAS. BPM bersedia menanggung risiko non-pengiriman dalam produksi padi.. Artinya, mereka akan menerima jaminan dari asosiasi petani beras jika salah satu anggotanya gagal dalam penyetoran tentunya dengan beberapa alasan yang kuat. Dengan cara ini, manajemen risiko dalam model salam harus dapat diminimalkam dengan cara yang positif.
- Kelebihan, Kekuatan dan Manfaat Penulisan
Studi ini memiliki keunikan karena fakta nya adalah bahwa tidak ada bank di Malaysia yang pernah diperkenalkan salam sebagai model pembiayaan. Prinsip-prinsip teoritis salam yang terdefinisi dengan baik tetapi tidak ditemukan dengan jelas secara empiris dalam menjelaskan bagaimana salam telah berdampak pada kinerja perbankan. Penelitian ini hanya berkaitan dengan pengembangan produk salam untuk aplikasi perbankan dengan terlebih dahulu memeriksa persepsi peserta dalam pengambilan risiko. Survei ini lebih peduli pada tingkat pengambilan risiko pada perbankan dan menghindari risiko pada pemasok / petani dan merancang model salam yang sesuai untuk perbankan.
- Jurnal Pembanding
Dengan Judul : MENGEMBANGKAN SALAM BERBASIS PRODUK PEMBIAYAAN: BANK PERKREDITAN ISLAM INDONESIA. (DEVELOPING SALAM-BASED FINANCING PRODUCT: INDONESIAN ISLAMIC RURAL BANK)
Penelitian ini pada dasarnya mengkaji studi kasus BPRS Dana Mulia, sebuah BPR Islam di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia yang mencoba untuk mengembangkan produk pembiayaan syariah baru, disebut sebagai pembiayaan salam. Setelah menganalisis aspek operasional pembiayaan salam, studi ini menemukan bahwa praktik pembiayaan salam di BPRS Dana Mulia belum ideal karena melanggar beberapa aspek syariah penting ditarik oleh fatwa. Namun, temuan ini tidak segera berarti bahwa praktek tidak baik sama sekali. Peneliti menghargai percobaan yang dilakukan oleh BPRS Dana Mulia untuk berkontribusi dalam mengembangkan berbagai jenis produk pembiayaan syariah yang dapat ditingkatkan lebih lanjut untuk membuat percobaan lebih sukses.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan beberapa saran untuk menyesuaikan mekanisme pembiayaan salam saat terutama mereka yang berhubungan dengan pembayaran dan modus pengiriman. Diharapkan mekanisme pembiayaan disarankan dapat membuat pembiayaan salam menjadi lebih layak (dalam hal kepatuhan sharta dan perbankan syariah operasional) yang akan diterapkan oleh bank syariah. Dalam perspektif jangka panjang, pembiayaan salam yang sering berhubungan (meskipun tidak harus) dengan sektor pertanian dapat berkontribusi bermain peran penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan yang pada dasarnya tujuan dari ekonomi Islam. Namun, untuk mencapai itu, pengawasan menyeluruh terutama dari otoritas fatwa serta Bank Indonesia harus selalu dijaga untuk menjaga pembiayaan sejalan dengan peraturan yang melekat padanya. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bagaimana BPRS Dana Mulia melakukan praktik akuntansi untuk pembiayaan salam nya. Hal ini dapat diamati bahwa bank masih menggunakan PAPSI 2003 dan PSAK No. 59 sebagai acuan untuk penyusunan laporan keuangan. Seperti saat ada PSAK No. 103 yang berisi lebih update dan standar akuntansi yang komprehensif untuk kontrak salam, BPRS Dana Mulia disarankan untuk menggunakan standar ini untuk referensi dalam mempersiapkan laporan keuangan untuk pembiayaan salam masa depan. Terakhir, kami merekomendasikan bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan lebih jauh dengan mengamati bagaimana kebijakan harga serta sistem manajemen risiko diterapkan untuk pembiayaan berbasis salam.
REFERENSI : SALAM AS A MODE OFAGRICULTURAL FINANCE IN MALAYSIA: AN ANALYSIS OF RISK-TAKING BEHAVIOR OFCONTRACTING PARTIES, SAIFUL AZHAR ROSLY & HAMDAN HJ ISMAIL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H