Karakteristik lain mengacu pada faktor perilaku seseorang yang bisa menjadi suatu sifat dan tentu berbeda antara individu (Hoffman et al., 2010). Tahap perekrutan untuk junior syariah auditor akan mampu melacak sifat-sifat tertentu dari kandidat yang potensial melalui tes psikologi yang merupakan proses normal bagi banyak organisasi yang mengnginkan kandidat terbaik untuk pekerjaan profesional. Adapun IB di Malaysia, tentu karakteristik tersebut dapat dibangun melalui dua tahap yaitu, pelatihan berkesinambungan pada analisis dan interpersonal skill seperti identifikasi masalah dan pemecahan keterampilan, kemampuan komunikasi verbal dan tertulis. Secara umum, integrasi tiga unsur-unsur ini sama-sama berpendapat untuk dapat menghasilkan auditor syariah yang kompeten, terlepas apakah orang tersebut auditor eksternal atau internal untuk lembaga keuangan Islam.
Sebuah kompetensi dari auditor syariah harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan khusus dan umum di syariah, audit dan fiqh muamalat dalam rangka untuk melakukan pengecekan tertentu atas dokumentasi di bank, bahwa mereka bekerja. Saat ini, pengetahuan umum yang diperoleh melalui pendidikan universitas tidak cukup, karena universitas menawarkan pendidikan Audit syariah sebagai bagian dari kurikulum lulusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H