Mohon tunggu...
Andri Zulfikar
Andri Zulfikar Mohon Tunggu... Guru - Penulis dengan beragam cerita

Menulis adalah kehidupan bagiku, karena dengan menulis aku menumpahkan cinta, cita, cerita dan pengalaman yang kulalui, semoga aku bisa berbagi kepada banyak orang di seluruh dunia

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Chernobyl", Film yang Menguras Emosi

16 Januari 2020   15:13 Diperbarui: 16 Januari 2020   15:28 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film mini series HBO ini dirilis dengan 5 episode, namun ratingnya di situs IMDB.com menembus 9,5! Nyaris sempurna. 

Betapa tidak, dari awal saja film ini telah menguras emosi penonton dengan suguhan yang menjengkelkan, Valery Legasov, alias Valery Alekseyevich Legasov, tokoh Komunis yang tidak diragukan lagi kesetiaannya kepada ideologi komunis mesti berhadapan dengan serangkaian orang-orang yang sangat menggemaskan, KGB. Mata-mata alias Intelijen Sovyet. 

Dan di film itu diceritakan Valery Legasov - yang setelah kematiannya mendapatkan gelar Pahlawan - melakukan tindakan bodoh, bunuh diri, sebuah tindakan yang belum tentu benar-benar dia lakukan, sebab tak ada autopsi atas jenazahnya sampai saat ini, hanya dikisahkan, dia gantung diri, padahal bisa jadi dia memang digantung, sebab sebelum kematiannya, agen-agen yang tidak senang kepada dirinya senantiasa berseliweran di depan rumahnya. Bisa saja dia memang diskenariokan bunuh diri. 

Anatoly Dyatlov

Inilah sosok yang paling menjengkelkan dalam mini seri besutan HBO, sosok yang ngotot dengan tes keamanan reaktor Nuklir, dialah yang berada di Control Room saat ledakan Nuklir terjadi, melalui sikapnya yang otoriter kepada para bawahannya, membuatnya layak disematkan sosok yang semestinya dihukum mati, daripada menjalani hukuman penjara selama 10 tahun.

Ulana Khomyuk

Adalah sosok 'Imaginer' yang ditampilkan oleh Craig Mazin ini adalah perwakilan para ilmuwan yang berjuang di belakang layar untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi di detik-detik terakhir meledaknya Reaktor Nuklir Chernobyl, Ulana Khomyuk bukan 1 orang saja, melainkan banyak orang, dialah yang melakukan interview ke para petugas di ruang control sebelum ajal menjemput mereka. 

Dan pada akhirnya, dunia pun tahu apa yang sebenarnya terjadi, setelah sebelumnya dunia hanya mengetahui kebohongan-kebohongan belaka. Sebuah harga yang harus dibayar mahal, sehingga Presiden Gorbachev dalam diarynya menulis bahwa Peristiwa Chernobyl itulah yang membuat Uni Sovyet bubar.

Boris Shcherbina 

Seseorang yang bermimpi ingin menjadi orang penting, dan berada di antara orang-orang penting adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk memobilisasi pasukan, tentara atas saran-saran apapun yang keluar dari bibir Prof. Valery Legasov. 

Awalnya dia sangat meremehkan Prof. Valery Legasov, namun saat keduanya semakin banyak berinteraksi untuk penanganan Chernobyl, akhirnya mereka berteman baik, bahkan di persidangan akhir, dialah yang memerintahkan Prof. Valery Legasov untuk meneruskan cerita sebenarnya tentang detik-detik terakhir di Ruang Control Reaktor Nuklir Chernobyl.

Film ini benar-benar memperlihatkan betapa berbahayanya Radiasi Nuklir bagi kulit manusia, bahkan hewan dan tanamanpun ikut menjadi korban yang sangat mengenaskan. 

Dari film ini kita belajar banyak hal, keberanian, kejujuran, ketulusan, pengorbanan, kepahlawanan, kepemimpinan, sikap arogan, hingga hal-hal lainnya yang sulit dicerna oleh akal, yakni cinta. Cinta telah menumbuhkan keberanian seorang istri dari Pemadam Kebakaran untuk bertemu dengan suaminya yang menjadi korban radiasi Nuklir. 

Sebuah Film yang tidak hanya membuka rahasia sebenarnya di balik tragedi terburuk dalam bidang Nuklir di dunia setelah Hiroshima, namun juga menyingkap bagaimana pemerintahan Komunis benar-benar mengekang kebebasan berbicara rakyatnya dengan tindakan yang diluar nalar.

Semoga kita bisa memaknainya dengan lebih dalam lagi, agar tragedi serupa tidak terulang kedua kalinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun