Salib yang tersalibkan
[ Oleh ; Sutan Andrizaldi / UIN / Aq. Filsafat ’12 ]
Dalam buku New International Dictionary of New Testament Theology dikatakan arti salib [stauros] dalam bahasa Yunani: Stauros berarti sebuah tiang pancang yang kadang-kadang dikaitkan dengan penjahat yang dihukum mati dan dipermalukan di depan publik. Kata itu juga dapat digunakan untuk menggantung, memancang atau mencekik. Stauros dapat juga berarti alat penyiksaan, yang mungkin berkaitan dengan bahasa Latin patibulum, yakni kayu palang yang dipikul oleh terhukum. Akhirnya arti kata itu juga dapat berarti alat untuk mengeksekusi dalam bentuk tiang pancang vertikal dan tiang palang dengan panjang yang sama sehingga membentuk salib. Ini akan membentuk huruf “ T “ (Latin. crux comissa) atau tanda “ + “ (crux imissa).
Penyaliban merupakan salah satu bentuk eksekusi yang terkejam yang pernah ada di dunia. Esensi dari penyaliban bukanlah kematian itu sendiri, melainkan penderitaan saat menjelang kematian. Dengan demikian, kematian merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh orang yang disalib.Berbeda dengan cara eksekusi terpidana mati pada masa sekarang, proses penyaliban memerlukan waktu yang relatif lama sehingga saat-saat penderitaanpun menjadi panjang. Dibandingkan hukuman gantung, kursi listrik, suntikan mati, kamar gas, tembak mati, pancung, dan sebagainya, yang hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja menjelang kematian, sedangkan penyaliban membutuhkan waktu berjam-jam.
Dulu, Penyaliban adalah salah satu bentuk hukuman yang diterapkan dalam Kekaisaran Romawi, dan orang yang paling terkenal karena hukuman salib oleh pemerintah Romawi adalah Yesus Kristus. Pada zaman Yesus, parapemberontak dan pelaku kriminal dihukum dengan cara disalib.Dalam agama Kristen diyakini bahwa Yesus Kristus disalib untuk menebus jiwa manusia, dan melalui Dia yang disalib, manusia yang berdosa digantikan atau ditebus dari penghukuman, sehingga semua dosa yang telah dilakukan digantikan melalui pengorbanan-Nya.
Penyaliban sang juru selamat Jesus Kristus memang sangat fenomenal dan sehingga membuat tanda salib sangat identik dengan kekristenan. Tapi benarkah salib sekonyong-konyong hanya dimiliki oleh pengikut kristus ? jawabannya sama sekali TIDAK. Dalam Encyclopedia of Funk and Wagnalls menyebutkan bahwa ; Tanda salib sudah digunakan sebagai lambang sebelum zaman Kristen. Di Italia [di mana terletak Roma yang menjadi salah satu pusat paling dini bagi penyebaran agama Kristen] terdapat salib sebagai peninggalan dari zaman prasejarah. Di Mesir purba, yang memuja dewa-dewi yang mati menebus dosa dengan darah, salib dijadikan lambang keagamaan yang umumnya berbentuk huruf T, yang oleh para ahli disebut dengan Tau. Ada pula salib Tau yang di atasnya dipasang sebuah “gagang” yang berupa lingkaran. Lingkaran itu melambangkan kekekalan. Salib yang di atasnya bergagang lingkaran itu melambangkan kekelalan hidup atau kehidupan yang abadi. Salib berlingkaran (crux ansata/salib ankh) biasa dipakai di leher para pendeta Mesir kuno sebagai kalung. Di kalangan berbagai bangsa purba di sekitar wilayah Mediterania, termasuk Funisia yang bertetangga dengan Palestina, lambang salib Mesir itu juga mengandung pengertian hikmah atau kebijaksanaan rahasia.”
. Walker berkata, ; “ orang-orang Kristen dini bahkan menolak salib karena (berwatak) pagan….Patung-patung Yesus dini tidak menggambarkan dia di atas salib, tetapi dalam samaran ‘Gembala yang Baik’ yang membawa domba.” (Acharya, The Christ Conspiracy)
Churchward mengatakan,;“Pada dasarnya Salib merupakan tanda astronomi. Salib dengan lengan sama panjang menunjukkan waktu siang dan malam yang sama panjang, dan merupakan tanda equinox.”
Derek Patridge menyatakan ;“Yang ditunjukkan oleh salib dengan lingkaran di dalamnya [adalah] sebenarnya matahari yang mengecil atau mati di zodiac, dan bukan orang.”
Salib telah ditemukan jauh sebelum Jesus lahir, salah satunya Salib Keltik di tepi Sungai Shannon di Irlandia ditemukan dengan gambar relief dewa bumi dan roh hutan. Selain Salib Tau terdapat satu lagi jenis salib yang disebut dengan Salib Berlengan Sama Panjang. Salib ini telah dikenal di seluruh dunia purba. Oleh para ahli dikatakan bahwa di kalangan dunia purba salib ini melambangkan keempat unsur (bumi, udara, air, dan api) yang dipandang sebagai sumber penciptaan segala sesuatu. Unsur-unsur itu dipandang sebagai yang abadi, sehingga segala sesuatu yang tercipta darinya, tidak akan pernah musnah, sekalipun berubah-ubah. Bentuk lain salib jenis ini adalahSwastika. Ini sebenarnya adalah salib berlengan panjang, yang bagian ujung lengannya tertekuk atau dipatahkan menurut arah yang sama (seperti arah jarum jam). Menurut para ahli, ujung lengan yang tertekuk itu asal mulanya melengkung, yang apabila diteruskan akan membentuk lingkaran yang memanifestasikan lambang matahari. Salib berlengan sama panjang juga digunakan sebagai pemberi tanda (berupa gambar) pada makanan suci maupun wadah-wadah yang berisi air suci keagamaan. Penggunaan salib ini terdapat di kalangan bangsa-bangsa Assyiria, Babilonia, Persia purba, bahkan di benua Amerika sebelum datangnya agama Kristen.
Jadi samasekali tak ada alasan untuk “menyalibkan” salib dengan iman keKristenan atau berpikir/ mengira/ mengatakan bahwa orang yang bersalib adalah orang Kristen, hanya saja sepanjang pengetahuan kita pada jaman itu para pengikut Kristus sempat mempopulerkan dan men-trendi-kan lagi salib lewat insiden penyaliban Jesus. Terlepas dari kesakralannya, Salib telah ditemukan oleh manusia sebelum menemukan agama. Kalau kita seriusi obrolan tentang salib ini sebagai simbol keagamaan maka akan terlihat kaitan antara agama Kristen dengan agama-agama Pagan yang sempat “hot” dibeberapa artikel. Tapi sungguh tidak bijaksana jika kita mendebat keimanan seseorang hanya karena simbol semata. Keimanan tentu saja bukan hanya sekedar jangkauan logika tapi juga melibatkan penerimaan dengan kelembutan perasaan. Semua tentang hal-ihwal keimanan itu biarlah Tuhan yang tahu, dan menunggu. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H