Mohon tunggu...
Andriyanti
Andriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - pribadi

life goes on

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilangnya Semangat Gotong Royong dalam Masyarakat

22 Oktober 2021   15:00 Diperbarui: 22 Oktober 2021   15:04 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di masa sekarang ini masyarakat mulai mengesampingkan perilaku gotong royong. Karena masyarakat yang bersifat individualisme atau hanya mementingkan kepentingan pribadi saja. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini. 

Perilaku masyarakat inilah yang memudarkan semangat gotong royong dalam masyarakat. Biasanya perilaku ini muncul karena suatu individu terlalu sibuk dalam bekerja sehingga tidak sempat meluangkan waktu untuk bergotong royong. Perilaku seperti ini tidak boleh dikembangkan karena sejatinya masyarakat merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. 

Oleh karena itu walaupun sesibuk apapun kegiatan yang sedang dijalankan, sebaiknya tetap meluangkan waktu untuk berbaur dengan masyarakat sekitar. "gotong royong sekarang ini sudah mulai memudar di lingkungan masyarakat pedesaan" tutur Teguh selaku Kepala Dusun Bonorejo, Rabu(29/09). Memang sekarang ini gotong royong perlahan sudah tidak kelihatan lagi. 

Pasalnya pandemi Covid-19 membuat masyarakat cenderung menutup diri. "harapannya semoga pandemi segera berakhir agar masyarakat bisa kembali bergotong royong" tambahnya. Warga pun mengeluhkan karena memudarnya gotong royong ini membuat beban pekerjaan menjadi terasa berat. Juga sikap warga masyarakat yang kurang toleransi membuat solidaritas antar warga menjadi menurun.

Selain faktor pandemi, juga terdapat beberapa faktor lain yang menjadi pemicu mundurnya semangat gotong royong dalam masyarakat. Salah satunya adalah faktor teknologi yang digunakan secara berlebihan atau bisa disebut juga faktor modernisasi. Misalnya saja seorang pemuda yang mengenal game online hingga kecanduan yang berakibat menjadi sifat malas dan tidak mau bergaul dengan masyarakat. Sifat malas tersebut juga merupakan faktor mundurnya semangat gotong royong dalam masyarakat. 

Selain itu faktor kesibukan dari masing-masing masyarakat dan rasa kebersamaan yang mulai turun antar warga masyarakat juga menjadi salah satu faktor memudarnya gotong royong. Contohnya saja di masa sekarang ini jika masyarakat ingin membangun rumah, maka harus menggunakan jasa tukang untuk membantunya. 

Hal tersebut bisa terjadi karena masyarakat yang mulai meninggalkan budaya gotong royong. Hilangnya semangat gotong royong tersebut akan memberikan dampak yang negatif dalam kehidupan bermasyarakat. 

Apalagi di era globalisasi ini akan semakin sulit memunculkan kembali semangat gotong royong. Namun masih ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengembalikan semangat gotong royong. Tentunya tidak dalam waktu yang relative singkat. Karena menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat amatlah sulit dengan berbagai pertimbangan yang ada. 

Upaya untuk mengembalikan semangat gotong royong antara lain adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya gotong royong. Selain itu menyadarkan masyarakat bahwa gotong royong itu penting dengan membuka pandangan masyarakat secara perlahan. Kemudian mengadakan suatu organisasi yang mana dalam organisasi tersebut individu akan berusaha membangun kerja sama dengan individu yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun