Mohon tunggu...
Andriyanti
Andriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - pribadi

life goes on

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilangnya Semangat Gotong Royong dalam Masyarakat

22 Oktober 2021   15:00 Diperbarui: 22 Oktober 2021   15:04 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di kalangan masyarakat sudah tidak asing lagi dengan kata gotong royong. Khususnya pada masyarakat pedesaan. Dalam kehidupan bermasyarakat pasti terdapat pelaksanaan gotong royong. 

Gotong royong sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekumpulan individu secara bersama - sama dalam upaya mencapai tujuan tertentu agar beban yang diterima tidak terasa berat. 

Gotong royong sangat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat gotong royong ini bahkan sudah mendarah daging dan menjadi tradisi turun -temurun yang dilakukan antar warga masyarakat. 

Gotong royong menjadi hal yang perlu dikembangkan agar lebih tercipta solidaritas antar masyarakat. Selain untuk meringankan beban, gotong royong juga sebagai wadah untuk berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lain. 

Dengan adanya gotong royong masyarakat semakin memiliki hubungan yang erat dan solidaritas yang tinggi. Selain itu kerukunan antar warga juga akan terjalin dengan adanya gotong royong tersebut. Gotong royong juga bisa diartikan tolong menolong, bantu membantu, atau habu membahu menyelesaikan pekerjaan. 

Karena dengan tolong menolong, pekerjaan akan terasa lebih ringan dan pekerjaan menjadi cepat selesai. Gotong royong ini tidak memandang usia maupun gender. Karena dalam gotong royong seluruh komponen masyarakat  bisa melakukannya. Baik dari kalangan masyarakat atas maupun kalangan menengah kebawah.

Di daerah pedesaan gotong royong menjadi faktor utama dalam penyelesaian pekerjaan. Terutama pekerjaan yang cukup berat jika dikerjakan secara individu. Biasanya gotong royong ini menyelesaikan pekerjaan seperti kerja bakti bersih desa, atau pembangunan rumah. Dalam pekerjaan seperti ini dibutuhkan kerjasama yang kuat agar pekerjaan dapat cepat selesai. 

Contohnya dalam pembangunan rumah, biasanya warga masyarakat akan bergotong royong untuk membantu mendirikan rumah tersebut dengan pembagian bapak -- bapak membantu membangun, kemudian ibu -- ibu membantu memasak. 

Dengan terjalinya kerjasama ini pekerjaan yang biasanya selesai dalam satu bulan bisa menjadi selesai dalam setengah bulan misalnya. Untuk dikalangan remaja biasanya gotong royong dapat terjalin ketika ada suatu kegiatan atau event yang mengharuskan untuk bekerjasama. 

Dalam gotong royong ini membutuhkan kesadaran antar individu. Dalam suatu kelompok masyarakat sifat dan watak seseorang berbeda-beda. Ada suatu individu dalam masyarakat yang pandai bersosialisasi dengan masyarakat namun juga ada suatu individu yang cenderung tertutup dan tidak mau berbaur dengan masyarakat lain. Biasanya masyarakat ini akan menjadi bahan omongan masyarakat lain dan akan dikucilkan atau digunjingkan. 

Apalagi jika tinggal didaerah pedesaan. Karena di daerah pedesaan nilai kerukunan amat kental dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Jika terdapat masyarakat yang menutup diri, akan dicap sebagai orang yang tidak tau sopan santun atau tata karma dalam bermasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun