Mohon tunggu...
Andriyana
Andriyana Mohon Tunggu... Dosen - Penulis

Dosen Pancasila dan Kewarganegaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Politik Popularitas, Masihkah Berlanjut?

25 April 2023   14:07 Diperbarui: 27 April 2023   07:15 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita Jangan terpaku melihat seseorang dari ketenaran atau kepopulerannya saja, jangan seperti pepatah "tong kosong nyaring bunyinya" atau "membeli kucing didalam karung", masyarakat jangan tertipu dengan ketenaran seseorang, tetapi harus mempertimbangkan juga kemampuan atau visi-misi yang dimiliki oleh seorang pemimpin. 

Ada saja para politisi dari kalangan artis yang ternyata tidak berkompeten di bidang politik dan ternyata tersandung dengan kasus korupsi.

Tetapi kita juga tidak bisa memungkiri masih banyak para politisi dari kalangan artis yang berkompeten dan mempunyai integritas dalam menjalankan amanah dari rakyat. 

Tetapi pada umumnya partai politik kebanyakan hanya "memanfaatkan kepopularitasan" para artis untuk kepentingan partai politiknya demi mendapatkan tempat dan kekuasaan belaka, tanpa mempertimbangkan kompetensi yang dimiliki oleh seorang artis untuk menjadi wakil rakyat atau seorang pemimpin. 

Seharusnya yang diutamakan adalah visi-misi dan integritasnya bukan hanya mengandalkan kepopularitasannya saja, masyarakat jangan tertipu dengan penampilan luarnya saja tetapi juga harus melihat kemampuan yang dipunyai oleh seorang pemimpin. 

Ketenaran atau kepopularitasan penting untuk mempertimbangkan seseorang untuk maju mencalonkan diri menjadi wakil rakyat, kepala daerah atau presiden sekalipun, karena kepopularitasan merupakan modal awal yang harus diperlukan oleh para poilitisi dalam memenangkan pemilu.

Akan tetapi yang lebih penting adalah kemampuan dan integritas yang kuat dan benar-benar ingin memperjuangkan hak rakyat, tanpa hanya mementingkan kepentingan-kepentingan partai politiknya saja. 

Semoga masyarakat Indonesia sudah cerdas dan pintar dalam memilih atau menentukan calon pemimpin yang dipilihnya, lebih selektif dan lebih kritis lagi dalam menentukan pilihannya dalam sebuah pemilu. 

Masyarakat jangan mudah tertipu oleh ketenaran atau kepopularitasan seseorang, karena itu belum tentu menentukan kemampuan seseorang dalam berpolitik apalagi seseorang tersebut tidak mempunyai basic atau dasar pengalaman di dunia politik. 

Tetapi kita juga harus melihat apa yang ada didalamnya yaitu visi-misi yang jelas, integritas yang kuat, amanah, dan akhlak yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun