Masyarakat Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu elemen paling menarik dari warisan ini adalah mitos tentang Parakang, makhluk supranatural yang dikisahkan memiliki kemampuan berubah bentuk dan sering dikaitkan dengan ilmu hitam.Â
Cerita tentang Parakang bukan hanya sekadar dongeng, tetapi menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat, baik sebagai bahan cerita maupun sebagai bentuk keyakinan. Meskipun terdengar menakutkan, cerita Parakang tetap hidup dan menjadi bagian dari tradisi, diwariskan secara turun-temurun sebagai pengingat tentang batas antara dunia nyata dan dunia supranatural.
 Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang Parakang, mulai dari asal-usulnya, ciri-cirinya, hingga cara masyarakat melindungi diri dari makhluk ini.
Asal-Usul dan Kepercayaan tentang Parakang
Asal Usul Parakang
Parakang diyakini berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya di kalangan masyarakat Bugis dan Makassar. Menurut cerita rakyat, Parakang adalah manusia biasa yang mempraktikkan ilmu hitam untuk mendapatkan kekuatan supranatural.Â
Transformasi ini biasanya melibatkan ritual khusus atau perjanjian dengan kekuatan gaib, menjadikan mereka makhluk yang memiliki kemampuan berubah bentuk menjadi hewan seperti anjing, babi, atau kadal. Ritual ini sering kali dilakukan dengan tujuan tertentu, seperti membalas dendam, memperoleh kekayaan, atau melindungi diri dari ancaman musuh.Â
Namun, penggunaan kekuatan gelap ini memiliki konsekuensi yang berat, membuat seseorang terjebak dalam kutukan abadi sebagai Parakang. Mitos ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap bahaya ilmu hitam dan dampaknya pada kehidupan sosial.
Kepercayaan dan Mitos
Dalam mitologi Bugis dan Makassar, Parakang dikenal sebagai makhluk yang berkeliaran pada malam hari untuk mencari mangsa. Mereka sering dihubungkan dengan penyakit misterius atau kemalangan yang menimpa seseorang. Parakang dipercaya memiliki kemampuan untuk memasuki tubuh manusia, menyebabkan penyakit yang sulit dijelaskan secara medis.Â
Dalam banyak cerita, Parakang digambarkan sebagai makhluk yang haus akan energi kehidupan dari mangsanya. Kepercayaan ini membuat masyarakat tetap waspada dan berhati-hati, terutama pada malam hari. Bahkan, dalam beberapa kasus, orang yang dianggap sebagai Parakang sering kali dihindari oleh masyarakat karena dikhawatirkan membawa kutukan atau bahaya bagi lingkungan sekitarnya.