Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Legenda Nian: Mahluk Mitologi Tiongkok yang Menginspirasi Perayaan Tahun Baru Imlek

29 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 29 Januari 2025   06:56 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi Melawan Nian

Ketika malam tiba dan Nian muncul, pria tua itu menjalankan strategi cerdik. dengan cara menyalakan petasan, memasang lentera merah terang, dan menggantung dekorasi merah di seluruh desa. Tindakan ini mengejutkan Nian, yang ternyata sangat takut pada suara keras, cahaya terang, dan warna merah. 

Karena takut, Nian melarikan diri dengan panik dan tidak pernah kembali. Sejak itu, penduduk desa mulai menggunakan cara tersebut setiap tahun untuk melindungi diri dari ancaman Nian, dan strategi ini menjadi dasar dari tradisi yang kita kenal hingga saat ini.

Lahirnya Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek

Strategi yang digunakan pria bijak tersebut menjadi dasar tradisi yang terus dijalankan hingga kini dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Setiap elemen tradisi memiliki makna simbolis yang terkait langsung dengan legenda Nian:

Petasan

Suara keras petasan dipercaya dapat mengusir roh jahat dan menakut-nakuti Nian. Tradisi ini tidak hanya memberikan rasa aman tetapi juga menciptakan suasana meriah dan penuh semangat untuk menyambut tahun baru. Bahkan hingga saat ini, petasan menjadi salah satu elemen paling ikonik dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Dekorasi Merah

Merah dianggap sebagai warna keberuntungan dalam budaya Tionghoa, melambangkan kebahagiaan, keberuntungan, dan perlindungan dari bahaya. Lentera merah, couplet, dan dekorasi lain dalam warna merah menghiasi rumah dan jalan-jalan selama perayaan Tahun Baru Imlek. Tradisi ini mencerminkan keyakinan mendalam akan kekuatan warna merah yang dapat mengusir kejahatan.

Lentera dan Lampu

Penggunaan cahaya terang untuk menerangi rumah dan lingkungan sekitar juga merupakan bagian penting dari tradisi ini. Lentera merah yang indah tidak hanya berfungsi sebagai penerang tetapi juga melambangkan harapan, keberanian, dan kebersamaan. Simbol ini memperkuat semangat perayaan yang penuh optimisme.

Tarian Singa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun