Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menemukan Situs Graunceanu: Menyingkap Hadiran Manusia Purba di Eropa

26 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 25 Januari 2025   20:46 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Penemuan bersejarah! Jejak tertua dari tempat tinggal manusia di Eropa ditemukan di Vlcea (www.indiscret.ro)

Kehadiran hewan-hewan ini mengindikasikan bahwa manusia purba tidak hanya hidup berdampingan dengan fauna yang beragam, tetapi juga bergantung pada mereka untuk bertahan hidup. Bekas potongan pada tulang-tulang hewan yang ditemukan menunjukkan bahwa manusia purba di Graunceanu memiliki pola makan yang fleksibel, mengandalkan hasil buruan dan sumber daya alam lainnya.

Temuan ini menambah dimensi baru pada pemahaman kita tentang adaptasi manusia terhadap kondisi ekstrem pada zaman prasejarah.

Alat Batu: Jejak Kecerdikan Manusia Purba

Selain fosil, para peneliti menemukan berbagai alat batu primitif di situs ini. Artefak-artefak ini digunakan untuk memotong, menguliti, dan memproses daging, menunjukkan tingkat kecanggihan yang mengejutkan untuk zamannya. Bekas potongan pada tulang hewan yang ditemukan di sekitar situs ini mengindikasikan bahwa manusia purba di Graunceanu memiliki kemampuan berburu dan memproses makanan yang cukup maju.

Lebih dari sekadar alat, artefak ini mencerminkan kemampuan manusia purba untuk berinovasi. Jenis batu yang digunakan, teknik pembuatannya, dan pola distribusinya memberikan petunjuk tentang jaringan sosial dan kemampuan bertukar pengetahuan di antara kelompok manusia purba. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bergantung pada sumber daya alam, tetapi juga mampu menciptakan alat-alat untuk membantu aktivitas sehari-hari mereka.

Penemuan ini menjadi bukti nyata bagaimana manusia purba menggunakan kecerdasan dan kreatifitas untuk menghadapi tantangan lingkungan.

Strategi Bertahan Hidup: Hidup di Iklim Dingin Eropa Kuno

Lingkungan Eropa pada masa Pleistosen dikenal memiliki iklim yang sangat dingin, menuntut manusia purba untuk melakukan berbagai adaptasi. Penelitian menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar menggunakan kulit hewan sebagai pakaian untuk melindungi diri dari suhu rendah.

Mereka juga diperkirakan telah menguasai penggunaan api, yang tidak hanya membantu memberikan kehangatan tetapi juga mempermudah proses memasak makanan. Selain itu, bukti arkeologis menunjukkan bahwa mereka mungkin membangun tempat tinggal sementara dari bahan seperti kayu dan tulang hewan.

Adaptasi-adaptasi ini menunjukkan tingkat inovasi yang tinggi, memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan yang keras tanpa adanya pertanian.

Penemuan alat-alat sederhana seperti alat pengorek kayu dan pemecah tulang juga mengungkapkan bagaimana manusia purba memanfaatkan setiap sumber daya yang ada untuk keberlangsungan hidup mereka. Strategi bertahan hidup ini menggambarkan kisah ketangguhan yang luar biasa, sebuah tema yang terus ditemukan di berbagai situs arkeologi di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun