Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Asclepius: Simbol Ular yang Melilit Tongkat dalam Dunia Kedokteran.

24 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 23 Januari 2025   22:56 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simbol adalah bagian penting dari komunikasi visual, dan di dunia kedokteran, Tongkat Asclepius adalah salah satu yang paling dikenal. Lambang ini, berupa seekor ular yang melilit tongkat, bukan hanya sebuah gambar, tetapi memiliki makna historis dan filosofis yang mendalam. Simbol ini sering ditemukan di institusi kesehatan, lambang profesi medis, dan organisasi kesehatan di seluruh dunia. Mari kita telusuri asal-usul dan signifikansi simbol ini yang melibatkan mitologi Yunani dan sejarah panjang dunia kedokteran.

Asal Usul Tongkat Asclepius

Tongkat Asclepius berasal dari mitologi Yunani dan berhubungan erat dengan Asclepius, dewa penyembuhan dan kedokteran. Menurut mitos, Asclepius adalah putra Apollo, dewa matahari dan seni, dan seorang wanita biasa bernama Coronis. Dari ayahnya, Asclepius mewarisi kemampuan penyembuhan yang luar biasa. Dalam kisah mitologi, Asclepius dikenal sebagai tabib yang dapat menyembuhkan penyakit dan luka-luka, bahkan membangkitkan orang mati.

Asclepius tidak hanya sekadar sosok mitologis; ia adalah simbol dari dedikasi dan keterampilan dalam seni penyembuhan. Dalam tradisi Yunani, kuil-kuil yang didedikasikan untuk Asclepius, yang dikenal sebagai asklepeion, menjadi pusat penyembuhan di mana orang mencari perawatan dan berkah. Ritual-ritual penyembuhan sering kali melibatkan doa, persembahan, dan tidur di kuil dengan harapan mendapat penglihatan ilahi yang memberikan petunjuk penyembuhan.

Mengapa Simbol Ular dan Tongkat?

Simbol ular yang melilit tongkat memiliki makna yang dalam dan kaya akan filosofi. Ular sering kali dianggap sebagai makhluk yang memiliki kemampuan penyembuhan dan regenerasi. Kemampuan ular untuk mengganti kulitnya melambangkan pembaruan dan peremajaan, yang selaras dengan konsep penyembuhan. Dalam mitos, Asclepius dikisahkan pernah melihat seekor ular menggunakan tanaman untuk menyembuhkan luka, yang kemudian menginspirasinya untuk mengadopsi simbol ini.

Tongkat, di sisi lain, melambangkan otoritas dan peran seorang penyembuh. Sebagai alat yang digunakan oleh pengembara atau tabib untuk berjalan dan bekerja, tongkat ini menjadi simbol perjalanan menuju penyembuhan. Kombinasi ular dan tongkat menciptakan metafora visual yang kuat untuk seni penyembuhan.

Selain itu, ular dalam banyak budaya sering kali memiliki makna dualitas, sebagai simbol penyembuhan sekaligus bahaya. Hal ini mencerminkan kompleksitas profesi medis yang memerlukan keseimbangan antara risiko dan manfaat dalam setiap tindakan yang dilakukan.

Kisah Legendaris Asclepius

Banyak kisah yang mengelilingi figur Asclepius. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah kemampuannya yang luar biasa dalam mengatasi penyakit dan kematian. Dikatakan bahwa Asclepius menggunakan pengetahuan dan kekuatannya untuk membangkitkan orang mati. Namun, tindakan ini dianggap mengganggu keseimbangan alam oleh para dewa. Zeus, dewa tertinggi dalam mitologi Yunani, memutuskan untuk menghukum Asclepius dengan petir untuk mencegah kekuatan ini digunakan secara berlebihan. Meskipun demikian, Asclepius tetap dihormati sebagai simbol dedikasi dalam seni penyembuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun