Stasiun Kami Shirataki (上白滝駅, Kami-Shirataki-eki) yang terletak di Jalur Utama Sekihoku, Engaru, Hokkaido, Jepang, adalah sebuah stasiun kereta kecil yang membawa kisah luar biasa. Bukan sekadar tempat pemberhentian kereta biasa, stasiun ini menjadi simbol empati dan tanggung jawab sosial setelah kisah Kana Harada, seorang siswi SMA, tersebar ke seluruh dunia. Kana, yang bergantung pada operasional stasiun untuk menempuh pendidikannya, menjadi pusat dari keputusan perusahaan kereta api JR Hokkaido yang menggugah hati banyak orang.
Perjalanan Kana Harada Menempuh Pendidikan
Kana Harada tinggal di daerah pedesaan Hokkaido, di mana akses pendidikan tidak semudah di kota besar. Setiap hari, ia harus menempuh perjalanan panjang menggunakan kereta untuk mencapai SMA Engaru di kota Asahikawa. Stasiun Kami Shirataki menjadi jalur utama yang memungkinkan Kana untuk tetap melanjutkan pendidikannya tanpa hambatan. Namun, sejak tahun 2013, populasi di sekitar stasiun mulai menurun drastis, menyebabkan jumlah pengguna stasiun ini semakin sedikit. Penurunan ini membuat JR Hokkaido mempertimbangkan penutupan stasiun Kami Shirataki.
Pada Juli tahun 2015, JR Hokkaido memutuskan untuk menutup Kami Shirataki, bersama dengan tiga stasiun lain di jalur yang sama. Namun, informasi mengenai Kana Harada yang merupakan satu-satunya pengguna tetap stasiun ini sampai ke pihak JR Hokkaido. Setelah mengetahui situasi Kana, JR Hokkaido membuat keputusan luar biasa: mereka akan menunda penutupan stasiun hingga Kana menyelesaikan pendidikannya pada Maret tahun 2016. Keputusan ini adalah bukti nyata dari pentingnya empati dalam kebijakan publik.
Perjalanan Kana ke sekolah menunjukkan tekad yang luar biasa. Dia harus bangun lebih awal setiap pagi, melewati musim dingin Hokkaido yang terkenal ekstrem, dengan salju yang bisa mencapai ketinggian lebih dari satu meter. Perjuangan Kana menunjukkan betapa besar nilai pendidikan baginya, dan hal ini menggugah banyak orang untuk lebih memahami pentingnya mendukung generasi muda. Kesungguhan Kana menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya hak, tetapi juga sebuah perjalanan yang penuh tantangan dan semangat juang.
Upaya Penyelenggara Layanan Kereta Memfasilitasi dan Membantu Masyarakat
Keputusan JR Hokkaido untuk tetap membuka Stasiun Kami Shirataki demi Kana Harada mendapat pujian dari berbagai pihak. Perusahaan ini tidak hanya menunda penutupan stasiun tetapi juga menyesuaikan jadwal kereta agar sesuai dengan jadwal sekolah Kana. Kereta hanya berhenti dua kali sehari: satu kali di pagi hari sekitar pukul 7:04 untuk mengantar Kana ke sekolah, dan satu kali di sore hari sekitar pukul 5:08 untuk membawanya pulang.
Langkah ini mencerminkan bagaimana perusahaan besar bisa mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan di atas keuntungan ekonomi semata. Mereka memahami bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang lebih berharga daripada pertimbangan finansial sesaat. Selain itu, langkah JR Hokkaido ini menjadi contoh nyata bahwa perusahaan dapat memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil yang sering kali terabaikan.
Keputusan untuk menyesuaikan jadwal kereta juga melibatkan upaya logistik yang tidak sederhana. Dengan memastikan operasional kereta tetap berjalan hanya untuk satu penumpang, JR Hokkaido menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam mendukung pendidikan dan kebutuhan individu. Banyak pihak memuji langkah ini sebagai tindakan yang menginspirasi dan jarang terjadi dalam dunia bisnis modern. Bahkan, media internasional ikut meliput kisah ini, menjadikan Kana dan stasiun kecil ini sebagai simbol perhatian terhadap pendidikan.
Nilai-Nilai Moral yang Dapat Dipetik dari Kisah Ini