Pulau Buton memiliki posisi strategis di jalur pelayaran utama yang menghubungkan wilayah penghasil rempah di Indonesia Timur. Selat Buton, yang terletak di dekat pulau ini, menjadi pintu gerbang penting bagi perdagangan maritim Nusantara. Buton menjadi pusat persinggahan kapal-kapal dagang dari berbagai negara, termasuk Cina, Arab, dan Eropa.
Keuntungan geografis ini memberikan akses ekonomi yang luas bagi Kesultanan Buton, memungkinkan mereka untuk mempertahankan kemandirian ekonomi sekaligus memperkuat posisi diplomatiknya di dunia perdagangan internasional.
Kekuatan Militer yang Tangguh
Kesultanan Buton memiliki militer yang kuat dan terorganisir. Salah satu keunggulannya adalah Benteng Keraton Buton, benteng terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-16.
Benteng ini memiliki panjang sekitar 2.740 meter, dengan tinggi rata-rata 4 meter, dan dilengkapi dengan 16 menara pengintai serta 12 pintu gerbang. Struktur pertahanan ini dibuat dari batu karang lokal, yang menunjukkan kecerdikan masyarakat Buton dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Selain itu, angkatan laut Buton memainkan peran penting dalam menjaga keamanan perairan. Mereka melindungi jalur perdagangan dari ancaman bajak laut dan serangan asing. Kombinasi antara benteng yang kokoh dan angkatan laut yang kuat memungkinkan Kesultanan Buton bertahan dari berbagai ancaman militer.
Hubungan Diplomatik dan Kebijakan Perdagangan
Kesultanan Buton menjalin hubungan diplomatik yang cerdas dengan kekuatan asing seperti Portugis dan Belanda. Perjanjian dagang yang dibuat tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga akses terhadap teknologi dan senjata modern. Hubungan ini membantu Buton untuk tetap kompetitif dan menjaga kemerdekaannya dari tekanan penjajah.
Buton juga menerapkan kebijakan perdagangan yang melindungi produk lokal dan mencegah monopoli oleh pedagang asing. Kebijakan ini memastikan keseimbangan ekonomi dan memberikan peluang yang adil bagi penduduk lokal untuk terlibat dalam perdagangan.
Sistem Pemerintahan yang Efektif
Sistem pemerintahan Buton yang berbasis syariat Islam memberikan stabilitas sosial dan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap hukum. Adanya pembagian tugas yang jelas antara Sara Pangka, Sara Gau, dan Sara Bitara menciptakan efisiensi dalam pengelolaan wilayah.