Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengungkap Sejarah Diving Bell: Penemuan yang Menginspirasi Teknologi Penjelajahan Bawah Air

8 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:01 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Diving Bell stock image | (www.lookandlearn.com)

Dunia bawah laut selalu menjadi tempat penuh misteri yang menarik perhatian manusia sejak zaman kuno. Namun, kedalamannya yang gelap dan penuh tekanan tinggi membuat eksplorasi menjadi tantangan besar. Salah satu penemuan revolusioner yang membuka akses ke dunia bawah air adalah diving bell. Alat sederhana namun inovatif ini memungkinkan manusia untuk menjelajahi kedalaman laut jauh sebelum hadirnya teknologi modern seperti kapal selam. Dengan desain unik yang dapat menahan tekanan air sambil menjaga pasokan udara, diving bell menjadi tonggak penting dalam sejarah eksplorasi bawah air. Dalam artikel ini, kita akan mengupas asal-usul diving bell, bagaimana alat ini berkembang dari konsep dasar menjadi alat yang menginspirasi teknologi canggih, serta dampaknya terhadap kemajuan penjelajahan dan penelitian bawah laut di era modern. 

Asal Usul Diving Bell 

Era Kuno 

Konsep diving bell pertama kali tercatat pada abad ke-4 SM melalui tulisan filsuf Yunani kuno, Aristoteles. Ia menggambarkan bagaimana kuali yang dijebak udara di dalamnya digunakan oleh penyelam untuk bernapas di bawah air. Meskipun terlihat sederhana, metode ini menunjukkan pemahaman awal manusia tentang prinsip fisika yang memungkinkan udara tetap terperangkap dalam ruang tertutup. Temuan ini menjadi langkah awal dalam sejarah eksplorasi bawah laut, memberikan gambaran tentang bagaimana teknologi dapat membantu manusia menembus batas alami mereka. 

Abad Pertengahan 

Legenda tentang Alexander Agung yang konon menggunakan alat mirip diving bell untuk menjelajahi dasar laut semakin menambah daya tarik sejarah alat ini. Meskipun keakuratan cerita ini diragukan, kisah tersebut mencerminkan keinginan manusia sejak dulu untuk menjelajahi dunia bawah laut. Hal ini juga menunjukkan bahwa meskipun teknologi saat itu masih terbatas, pemikiran inovatif sudah mulai berkembang untuk menjawab tantangan eksplorasi laut yang misterius. 

Inovasi pada Abad ke-16 hingga 18 

Abad ke-16 

Tahun 1535 menjadi tonggak penting dalam sejarah diving bell ketika Guglielmo de Lorena menciptakan alat ini untuk menyelidiki kapal karam di danau dekat Roma. Dengan desain yang lebih praktis, diving bell memungkinkan manusia untuk menjelajahi dasar laut dan menyelamatkan benda-benda berharga yang sebelumnya tidak terjangkau. Penemuan ini menjadi langkah besar dalam penggunaan alat bantu eksplorasi bawah air dan membuka peluang untuk penelitian laut yang lebih mendalam. 

Abad ke-17 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun