Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

La Dama de Elche: Menguak Misteri Patung Wanita dengan Hiasan Rumit dan Pengerjaan Seni yang Detail

7 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 7 Desember 2024   07:21 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: La Dama de Elche: la joya del arte ibero, (historia.nationalgeographic.com.es)

La Dama de Elche, atau "The Lady of Elche," adalah salah satu artefak paling ikonis dari kebudayaan Iberia kuno. Patung ini ditemukan pada 4 Agustus 1897 di La Alcudia, sebuah situs arkeologi dekat kota Elche, Spanyol. Sejak saat itu, La Dama de Elche menjadi perhatian utama para sejarawan dan arkeolog, bukan hanya karena keindahan pengerjaan seninya tetapi juga karena banyaknya misteri yang menyelimutinya. 

Patung ini menggambarkan seorang wanita dengan hiasan kepala besar yang rumit, dilengkapi dengan detail-detail halus yang mencerminkan keterampilan artistik luar biasa pada masa itu. Namun, banyak pertanyaan tetap tak terjawab: Apakah patung ini melambangkan seorang dewi, seorang bangsawan, atau seorang pemimpin keagamaan? Dan apa fungsi sebenarnya dari patung ini dalam kehidupan masyarakat Iberia kuno? Artikel ini akan mengupas lebih jauh tentang penemuan, detail seni, dan teka-teki di balik salah satu peninggalan arkeologi paling menarik di dunia.

Penemuan La Dama de Elche

Pada 4 Agustus 1897, seorang petani muda bernama Manuel Campello Esclapez secara tidak sengaja menemukan La Dama de Elche saat membersihkan ladangnya di La Alcudia, sebuah situs arkeologi yang kaya akan artefak kuno. 

Patung itu terkubur di bawah tanah dan ditemukan dalam kondisi yang cukup baik, meskipun bagian belakangnya hilang. Penemuan ini langsung menjadi perbincangan, menarik perhatian para arkeolog, kolektor, dan pecinta seni dari seluruh dunia. 

Tak lama setelah ditemukan, patung ini dijual kepada seorang kolektor Prancis dan dipindahkan ke Museum Louvre di Paris, di mana ia menjadi salah satu artefak yang paling terkenal. Namun, keberadaannya di luar negeri memicu kontroversi, dan upaya untuk mengembalikannya ke Spanyol terus dilakukan. 

Pada tahun 1941, akhirnya La Dama de Elche kembali ke tanah airnya dan kini menjadi koleksi utama Museum Arkeologi Nasional Spanyol di Madrid, melambangkan kekayaan sejarah dan seni Iberia kuno.

Detail dan Keterampilan Seni yang Mengesankan

La Dama de Elche dikenal karena keindahan dan detail artistiknya yang luar biasa. Patung ini menggambarkan seorang wanita dengan ekspresi wajah tenang dan elegan, mengenakan hiasan kepala besar berbentuk cakram di kedua sisinya. Hiasan kepala ini, yang tampak seperti mahkota atau diadem, dipercaya memiliki makna simbolis mendalam, mungkin sebagai tanda status sosial tinggi atau peran penting dalam kegiatan keagamaan. 

Selain itu, patung ini dihiasi dengan anting-anting besar yang rumit dan pelat dada yang dipenuhi ornamen dekoratif. Detail-detail halus ini menunjukkan tingkat keterampilan pengrajin yang luar biasa pada masa itu. Jejak-jejak cat merah dan biru yang masih terlihat di permukaannya memberikan petunjuk bahwa patung ini dulunya berwarna-warni, menambah dimensi visual yang lebih kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun