Matera, kota kuno di Italia selatan, adalah salah satu pemukiman tertua di dunia yang masih dihuni hingga saat ini. Dengan sejarah lebih dari 10.000 tahun, Matera memikat dunia melalui keajaiban arsitektur dan nilai budaya yang kaya. Kompleks rumah gua kunonya, yang dikenal sebagai "Sassi," adalah simbol ketahanan dan kreativitas manusia sejak zaman prasejarah.Â
Sassi tidak hanya menjadi bukti perjalanan panjang peradaban, tetapi juga representasi sempurna dari adaptasi manusia terhadap lingkungan alam. Dengan pemandangan tebing batu kapur yang memukau, Matera menyatukan keindahan alam, arsitektur, dan sejarah dalam satu tempat.Â
Dalam artikel ini, kita akan menyusuri sejarah panjang Matera, memahami keunikan arsitekturnya, dan melihat bagaimana kota ini bangkit dari tantangan masa lalu menjadi pusat budaya dan wisata yang gemilang, memikat hati wisatawan dari seluruh dunia.Â
Sejarah Panjang MateraÂ
Dari Zaman Prasejarah ke Masa RomawiÂ
Matera telah menjadi saksi kehidupan manusia sejak zaman Paleolitikum, sekitar 10.000 SM. Gua-gua alami yang terbentuk di tebing batu kapur menjadi tempat berlindung yang ideal bagi manusia prasejarah. Tidak hanya menyediakan perlindungan dari cuaca ekstrem, gua-gua ini juga menciptakan lingkungan yang nyaman untuk tinggal dan bertahan hidup. Dari sinilah, masyarakat awal Matera mulai mengembangkan pemukiman unik yang dikenal sebagai "Sassi,"Â dengan gua-gua yang diukir dan disesuaikan dengan kebutuhan hidup mereka.Â
Ketika masa Romawi tiba, Matera dikenal dengan nama Matheola. Kota ini didirikan pada tahun 251 SM oleh Lucius Caecilius Metellus. Meskipun ukurannya kecil dibandingkan kota-kota Romawi lainnya, Matera memegang peran penting dalam jaringan kota di wilayah Basilicata.Â
Dari Abad Pertengahan ke Era ModernÂ
Pada abad ke-7 Masehi, Matera menjadi bagian dari kerajaan Lombardia sebelum bergabung dengan Kekaisaran Romawi Suci. Perjalanan kota ini penuh tantangan, mulai dari gempa bumi hingga kelaparan yang mengguncang kehidupan penduduknya. Namun, ketangguhan dan semangat mereka untuk bangkit selalu menjadi keunggulan kota ini.Â
Di pertengahan abad ke-20, kondisi kehidupan di kawasan Sassi memburuk akibat kepadatan penduduk dan kurangnya fasilitas sanitasi. Pemerintah Italia memindahkan sekitar 16.000 penduduk ke perumahan baru yang lebih layak. Relokasi ini menjadi langkah awal dalam merevitalisasi Sassi, membuka jalan bagi restorasi besar-besaran yang akhirnya membawa Matera menjadi ikon sejarah dan budaya dunia.Â