Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Gunung Padang: Situs Megalitik Berusia 25.000 Tahun yang Kontroversial

22 November 2024   07:00 Diperbarui: 22 November 2024   07:11 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negeri yang kaya akan sejarah dan budaya, salah satu bukti nyatanya adalah situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Situs ini merupakan salah satu warisan budaya paling menarik di dunia karena misteri yang menyelimutinya. Struktur megalitikum yang ada di Gunung Padang diyakini sebagai salah satu karya peradaban kuno yang sangat maju. Meskipun telah ditemukan lebih dari seabad yang lalu, situs ini terus memunculkan perdebatan di kalangan ilmuwan, terutama terkait usia dan fungsi sebenarnya. 

Pengenalan Gunung Padang

Gunung Padang merupakan situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara dan salah satu yang paling menarik di dunia. Situs ini terletak di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan pertama kali ditemukan pada tahun 1914 oleh N.J. Krom, seorang sejarawan Belanda. Situs ini memiliki lima teras bertingkat yang tersusun dari kolom-kolom batu heksagonal berbahan batuan vulkanik. Desainnya menunjukkan keahlian teknik yang sangat maju untuk ukuran zaman kuno. 

Meskipun telah ditemukan lebih dari seabad lalu, perhatian serius dari para arkeolog Indonesia baru muncul pada akhir 1970-an. Penelitian yang lebih mendalam mengungkap bahwa Gunung Padang tidak hanya menarik dari segi ukuran, tetapi juga penuh misteri. Salah satu klaim yang paling menarik adalah bahwa Gunung Padang mungkin merupakan piramida tertua di dunia, dengan usia yang diperkirakan mencapai puluhan ribu tahun. Penemuan ini menjadikan Gunung Padang pusat perdebatan dan studi yang berlanjut hingga saat ini. 

Sejarah Penelitian Gunung Padang 

Penemuan Awal dan Penelitian Lanjutan

Pada awalnya, Gunung Padang hanya dianggap sebagai bukit alami tanpa keistimewaan. Namun, penelitian mendalam menunjukkan fakta yang berbeda. Situs ini ternyata memiliki struktur bertingkat dengan desain konstruksi yang rumit. Ekskavasi intensif baru dilakukan pada tahun 1980-an, dengan penelitian penting oleh Dr. Danny Hilman Natawidjaja dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 1984. Berdasarkan data geologi, usia situs ini diperkirakan mencapai 10.000 hingga 25.000 tahun, yang berpotensi menjadikannya sebagai salah satu situs buatan manusia tertua di dunia, melampaui usia Piramida Giza dan Stonehenge. 

Klaim dan Kontroversi 

Klaim bahwa Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia memicu perdebatan di kalangan ilmuwan. Dr. Danny Hilman dan timnya menyebut lapisan-lapisan batuan di bawah permukaan sebagai bukti adanya struktur yang dibangun manusia secara sistematis. Temuan ini juga didukung oleh teknologi pemindaian geofisika yang mengungkap keberadaan rongga-rongga besar di bawah tanah. 

Namun, klaim ini tidak diterima secara universal. Banyak arkeolog internasional, termasuk Flint Dibble dari Cardiff University, meragukan keabsahan temuan ini. Mereka menilai bahwa bukti yang tersedia belum cukup kuat untuk memastikan Gunung Padang adalah piramida atau struktur buatan manusia, dan menyarankan penelitian lebih lanjut sebelum mengambil kesimpulan besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun