Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yinyuan Hongxian, Kisah Legenda Benang Merah Takdir

30 Oktober 2024   07:07 Diperbarui: 30 Oktober 2024   07:07 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Anime Love Aesthetic | Meme Image (learn.iwannafile.com)

Kisah Wei Gu menjadi salah satu kisah paling terkenal yang memperkenalkan konsep benang merah takdir. Suatu hari, di Kota Song, seorang pejabat muda bernama Wei Gu bertemu dengan seorang lelaki tua berambut putih yang duduk membaca sebuah kitab pernikahan. 

Tertarik dan penasaran, Wei Gu mendekatinya dan menanyakan isi kitab tersebut. Lelaki tua itu memperkenalkan dirinya sebagai Yue Xia Lao, Dewa Pernikahan, yang memiliki tanggung jawab mengatur jodoh setiap manusia melalui benang merah yang mengikat mereka sejak lahir.

Dalam kitabnya, Yue Xia Lao menunjukkan bahwa pasangan takdir Wei Gu adalah seorang anak perempuan berusia tiga tahun yang tinggal di kota itu. Tidak mempercayai hal ini, Wei Gu merasa perlu membuktikan bahwa takdir bukanlah sesuatu yang bisa diatur

Ia menyuruh pelayannya untuk melukai gadis kecil itu dengan harapan dapat mengubah takdirnya

Namun, bertahun-tahun kemudian, Wei Gu bertemu dan menikah dengan seorang wanita cantik yang ternyata memiliki bekas luka di alisnya, bekas luka dari insiden saat ia masih kecil. Wei Gu akhirnya menyadari bahwa wanita tersebut adalah orang yang ditakdirkan untuknya, seperti yang telah dikatakan oleh Yue Xia Lao.

Pengaruh Kisah Wei Gu di Masyarakat Tiongkok

Kisah Wei Gu telah menjadi cerita yang menginspirasi dan menjadi bagian penting dari kepercayaan rakyat Tiongkok akan takdir. Dengan menyebarnya kisah ini, masyarakat semakin yakin bahwa pertemuan dalam hidup tidaklah kebetulan

Konsep takdir yang tidak bisa dihindari ini memperkuat kepercayaan bahwa setiap orang yang memiliki peran penting dalam hidup kita adalah bagian dari takdir yang telah direncanakan sejak lahir. Bagi masyarakat Tiongkok, legenda ini menjadi lambang cinta sejati yang akan selalu menemukan jalannya, meskipun harus melalui berbagai rintangan.

Dari Tiongkok ke Jepang: Akai Ito

Konsep Yinyuan Hongxian kemudian diadaptasi dalam budaya Jepang dengan nama Akai Ito, yang juga berarti “benang merah takdir.” Dalam budaya Jepang, benang merah ini menghubungkan jari kelingking dua orang yang ditakdirkan untuk bersama. 

Meskipun detailnya berbeda, konsep ini tetap mempertahankan esensi bahwa benang merah tersebut tidak akan pernah putus dan akan selalu mempertemukan dua orang yang telah ditentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun