Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Efek Lucifer: Bagaimana Orang Baik Bisa Berubah Menjadi Jahat?

18 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 18 Oktober 2024   07:04 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Jahat

Kekuatan Situasi

Eksperimen Penjara Stanford memberikan wawasan tentang bagaimana situasi dapat memengaruhi perilaku individu. Dalam lingkungan di mana kekuasaan absolut diberikan tanpa pengawasan yang cukup, orang yang biasanya baik dapat berubah menjadi kejam. Situasi yang menekan, penuh kekuasaan, dan minim akuntabilitas menjadi faktor penting yang mendorong terjadinya perilaku jahat.

Anonimitas dan Kekuasaan

Para penjaga dalam eksperimen diberikan seragam dan kacamata hitam yang membuat mereka merasa anonim. Anonimitas ini memberikan rasa kebebasan untuk bertindak tanpa takut dikenali atau dihukum. Dengan demikian, mereka merasa memiliki kekuasaan yang tak terbatas, yang sering kali mendorong perilaku agresif dan tidak bertanggung jawab.

Tekanan Sosial

Selain kekuasaan dan anonimitas, tekanan sosial juga berperan penting dalam memengaruhi perilaku seseorang. Dalam situasi tertentu, individu merasa tertekan untuk mengikuti peran yang diberikan kepada mereka, bahkan jika peran tersebut bertentangan dengan nilai-nilai pribadi mereka. Dalam Eksperimen Penjara Stanford, para penjaga merasakan tekanan untuk bertindak sesuai dengan ekspektasi peran mereka sebagai otoritas, sementara para tahanan merasa tidak berdaya dan tunduk pada perlakuan buruk yang mereka terima.

Dampak Eksperimen Penjara Stanford

Pengaruh pada Sistem Penjara dan Institusi Lain

Temuan dari Eksperimen Penjara Stanford telah memberikan wawasan mendalam tentang dinamika kekuasaan di institusi seperti penjara. Eksperimen ini memicu diskusi tentang perlunya reformasi dalam sistem penjara, termasuk pentingnya pengawasan yang lebih ketat dan akuntabilitas bagi para petugas penjara. Selain itu, eksperimen ini memberikan pelajaran bagi institusi lain yang melibatkan kekuasaan, seperti militer, rumah sakit jiwa, dan sekolah, di mana potensi penyalahgunaan kekuasaan juga tinggi.

Pentingnya Etika dalam Penelitian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun