Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Bubur: Makanan Mendunia Berbahan Biji-Bijian yang Direbus Sejak Zaman Kuno

13 Oktober 2024   07:03 Diperbarui: 13 Oktober 2024   07:03 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bubur bukan hanya makanan sehari-hari, tetapi juga memiliki peran penting dalam berbagai upacara dan tradisi. Di Indonesia, misalnya, bubur merah putih sering disajikan dalam upacara kelahiran atau acara penting lainnya. Bubur ini dianggap sebagai simbol penghormatan kepada leluhur dan memiliki makna spiritual yang mendalam. Selain itu, di beberapa budaya lain, bubur sering kali menjadi makanan yang disajikan dalam ritual keagamaan atau upacara penyembuhan, mencerminkan pentingnya bubur tidak hanya sebagai makanan fisik tetapi juga sebagai simbol budaya dan spiritual.

Evolusi dan Adaptasi Bubur

Seiring perkembangan zaman, bubur terus beradaptasi dan berevolusi. Saat ini, di banyak negara, bubur disajikan dengan berbagai topping modern dan eksotis. Di beberapa restoran Jepang, misalnya, bubur bisa disajikan dengan topping mewah seperti foie gras atau truffle. Di Eropa, bubur oatmeal sering kali disajikan dengan buah-buahan segar, kacang-kacangan, dan sirup maple. Di Indonesia, bubur semakin bervariasi dengan tambahan topping lokal yang membuatnya semakin menarik, seperti telur asin, sambal, atau abon. Adaptasi modern ini menunjukkan bagaimana bubur tetap relevan dan terus dicintai oleh berbagai generasi.

Kesimpulan

Bubur adalah makanan yang melintasi berbagai budaya dan peradaban, dari Tiongkok kuno hingga negara-negara modern saat ini. Dengan berbagai variasi dan inovasi, bubur terus menjadi salah satu makanan yang paling digemari di dunia. Dari makanan sederhana yang dikonsumsi selama masa paceklik hingga hidangan mewah di restoran kelas atas, bubur membuktikan fleksibilitasnya sebagai makanan yang dapat disesuaikan dengan berbagai selera dan keadaan. Makanan ini tidak hanya memberikan rasa kenyang, tetapi juga menyimpan cerita sejarah dan budaya yang kaya. Bubur, dengan segala variasinya, tetap menjadi bukti keanekaragaman dan kreativitas kuliner manusia.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun