Tuvan throat singing, atau dikenal juga sebagai khoomei, adalah teknik vokal unik yang berasal dari wilayah Tuva di Rusia dan Mongolia. Teknik ini melibatkan kemampuan seorang penyanyi untuk menghasilkan dua atau lebih nada secara bersamaan, nada dasar dan satu atau lebih overtones (nada atas). Teknik ini menciptakan harmoni alami yang menakjubkan dan menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Tuva yang hidup secara pastoral. Di balik keunikannya, throat singing memiliki akar sejarah dan budaya yang sangat dalam, menjadikannya lebih dari sekadar seni vokal, tetapi juga ekspresi jiwa dan spiritualitas.
Sejarah Singkat Tuvan Throat Singing
Tuvan throat singing sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, dengan asal-usulnya yang erat kaitannya dengan kehidupan para penggembala nomaden di Tuva. Para penggembala ini menggunakan suara mereka untuk meniru suara alam seperti angin, air mengalir, dan suara hewan yang ada di sekitar mereka. Meniru suara alam tidak hanya sekadar permainan vokal, tetapi juga merupakan cara berkomunikasi dengan alam, yang dipandang sebagai elemen spiritual oleh masyarakat setempat. Dalam kepercayaan animisme yang dianut oleh orang Tuva, alam dan setiap makhluk hidup di dalamnya memiliki roh, dan dengan menyanyi menggunakan teknik throat singing, mereka merasa dapat berhubungan lebih dekat dengan alam dan roh-roh tersebut.
Teknik Dasar Tuvan Throat Singing
Tuvan throat singing terdiri dari beberapa teknik dasar yang membedakan jenis-jenis suara dan harmoni yang dihasilkan. Setiap teknik memiliki karakteristik tersendiri dan digunakan untuk menciptakan pengalaman vokal yang unik.
1. Khoomei
Khoomei adalah teknik throat singing yang paling dasar dan sering kali digunakan sebagai dasar untuk mempelajari teknik lainnya. Dalam khoomei, penyanyi menghasilkan nada dasar yang stabil dan kemudian secara bertahap menambahkan nada atas dengan mengubah posisi lidah dan bentuk mulut. Nada yang dihasilkan memiliki karakter lembut dan harmonis, sering kali menyerupai harmoni alami yang terdengar di lingkungan terbuka seperti pegunungan dan padang rumput.
2. Kargyraa
Kargyraa adalah teknik throat singing yang menghasilkan suara yang lebih dalam dan berat. Nada yang dihasilkan cenderung lebih rendah dan penuh dengan getaran, di mana suara resonansi dada terasa sangat dominan. Teknik ini sering digunakan untuk meniru suara hewan besar seperti unta atau sapi, serta memberikan kesan kekuatan dan keagungan. Kargyraa sering kali dianggap sebagai salah satu teknik yang paling menantang karena membutuhkan kontrol pernapasan yang kuat dan resonansi yang mendalam.
3. Sygyt