Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Earth Species Project: Mengubah Hubungan Kita dengan Spesies Lain Melalui Teknologi AI

30 September 2024   07:00 Diperbarui: 30 September 2024   09:10 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kita berpikir bahwa kia dapat berkomunikasi dengan hewan seperti Nabi Sulaiman? Atau seperti Dr. Doolittle di dalam film. Dalam dunia yang semakin maju secara teknologi, kemungkinan tersebut bisa tercapai dengan adanya Earth Species Project (ESP) yang muncul sebagai inisiatif revolusioner untuk menjembatani komunikasi antara manusia dan spesies lain di bumi. 

Didirikan pada tahun 2018 oleh Britt Selvitelle dan Aza Raskin, ESP memiliki misi ambisius untuk mendekode bahasa hewan melalui teknologi kecerdasan buatan (AI). Proyek ini tidak hanya menawarkan potensi untuk memahami komunikasi hewan secara mendalam, tetapi juga membuka jalan bagi interaksi yang lebih baik dengan alam, sekaligus mendukung upaya konservasi yang lebih efektif. ESP mengajak kita semua untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan dunia hewan dan memperluas pemahaman tentang komunikasi lintas spesies di ekosistem yang saling terkait.

Awal Mula Proyek dan Pendirian

Earth Species Project lahir dari pertemuan pikiran antara dua tokoh besar dalam dunia teknologi, Britt Selvitelle, anggota tim pendiri Twitter, dan Aza Raskin, pendiri Mozilla Labs. Pada tahun 2007, mereka terhubung oleh ketertarikan yang sama terhadap bagaimana teknologi dapat mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia, termasuk dunia hewan. 

Inspirasi untuk proyek ini datang pada tahun 2013, saat Aza mendengar siaran NPR yang menceritakan tentang vokalisasi monyet Gelada yang menyerupai pola bicara manusia. Peristiwa ini menanamkan benih untuk mendirikan Earth Species Project pada tahun 2018, dengan fokus utama pada penggunaan AI untuk memahami komunikasi hewan.

Visi dan Misi Earth Species Project

Visi

ESP memiliki visi besar untuk menciptakan dunia di mana manusia dapat berkomunikasi dengan spesies lain. Mereka membayangkan hubungan yang lebih harmonis antara manusia dan alam, di mana pemahaman bahasa hewan dapat membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta meningkatkan kesadaran manusia tentang pentingnya keberlanjutan.

Misi

1. Dekode Komunikasi Non-Manusia: Menggunakan AI untuk menerjemahkan bahasa spesies lain, menciptakan kemungkinan bagi manusia untuk memahami dan berinteraksi langsung dengan hewan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun