Siklus Beku-Cair
Teori lain yang menarik adalah pengaruh siklus beku-cair dalam pembentukan belahan ini. Di kawasan gurun, suhu bisa sangat ekstrem, dengan perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam. Jika air masuk ke dalam retakan batu dan kemudian membeku, air tersebut akan mengembang dan memperbesar retakan. Proses ini berulang kali terjadi hingga akhirnya batu terbelah sepenuhnya. Siklus beku-cair ini, meskipun jarang terjadi di wilayah gurun yang kering, mungkin pernah menjadi faktor pembentukan belahan di masa lalu.
Legenda dan Teori Alternatif
Teknologi Kuno
Beberapa legenda lokal dan teori alternatif menyatakan bahwa Al Naslaa dipotong menggunakan teknologi canggih dari peradaban kuno yang telah hilang. Teori ini menyarankan bahwa ada suatu peradaban maju yang mampu memotong batu dengan presisi yang luar biasa, mungkin menggunakan alat yang mirip dengan laser. Walaupun tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim ini, ide ini terus memikat imajinasi banyak orang.
Aktivitas Alien
Salah satu teori paling fantastis adalah bahwa belahan ini adalah hasil dari intervensi makhluk luar angkasa. Pendukung teori ini berpendapat bahwa teknologi manusia pada zaman kuno tidak mungkin menghasilkan potongan yang begitu sempurna, sehingga mereka percaya bahwa batu ini mungkin telah dipotong oleh makhluk alien yang mengunjungi bumi pada masa lalu. Meskipun teori ini sering dianggap sebagai fiksi ilmiah, popularitasnya menunjukkan betapa misteriusnya formasi ini bagi banyak orang.
Simbol Keagamaan
Ada juga spekulasi bahwa Al Naslaa memiliki makna religius atau simbolis. Beberapa legenda lokal menyebutkan bahwa batu ini mungkin merupakan tanda dari dewa atau kekuatan supranatural yang ingin menunjukkan kekuasaan mereka kepada manusia. Ini menambah dimensi spiritual pada misteri di balik formasi batu ini, menjadikannya objek pemujaan atau penghormatan di masa lalu.
Penelitian dan Dokumentasi
Seiring dengan perkembangan teknologi, penelitian terhadap Al Naslaa semakin intensif. Para arkeolog telah menemukan ukiran-ukiran kuno yang terukir di permukaan batu ini, seperti gambar kuda Arab, ibex, dan figur manusia yang diperkirakan telah ada selama ribuan tahun. Ukiran-ukiran ini menambah misteri Al Naslaa karena tanggal pasti pembuatannya belum dapat dipastikan. Para peneliti terus berupaya mengungkap lebih banyak informasi tentang asal-usul, makna, dan tujuan dari ukiran-ukiran ini. Dengan menggunakan teknologi modern, seperti pemindaian laser dan analisis isotop, diharapkan penelitian mendalam ini dapat memberikan wawasan baru yang lebih jelas mengenai sejarah dan misteri yang menyelimuti Al Naslaa.