Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sendai Daikannon, Patung Bodhisattva Avalokitesvara Tertinggi di Jepang

7 September 2024   07:00 Diperbarui: 7 September 2024   07:03 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sendai Daikannon, a statue which embodies the compassion of all Buddhas, overlooking a parking lot. : r/pics (reddit.com)

Sendai Daikannon adalah salah satu landmark paling ikonik di kota Sendai, Prefektur Miyagi, Jepang. Patung ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata utama, tetapi juga memiliki makna religius dan budaya yang mendalam. 

Dengan tinggi mencapai 100 meter, Sendai Daikannon adalah patung Bodhisattva Avalokiteshvara tertinggi di Jepang dan salah satu patung tertinggi di dunia. Patung megah ini berdiri dengan anggun, menjulang tinggi di langit Sendai, memberikan kesan yang mendalam bagi siapa saja yang melihatnya. Selain menjadi simbol kebesaran dan kekuatan spiritual, patung ini juga menjadi tempat ziarah dan refleksi bagi para pengunjung yang mencari ketenangan dan pencerahan.

Sejarah Pembangunan Sendai Daikannon

Sendai Daikannon dibangun untuk memperingati ulang tahun ke-100 kota Sendai dan selesai pada tahun 1991. Patung ini awalnya dibangun sebagai patung tertinggi di dunia, meskipun kemudian posisinya diambil alih oleh Ushiku Daibutsu pada tahun 1993. 

Pembangunan patung ini memiliki tujuan mulia untuk membawa kemakmuran dan keberuntungan bagi kota Sendai dan penduduknya, sebagai simbol harapan memasuki abad ke-21. Patung ini juga mencerminkan semangat warga Sendai yang ingin mempromosikan nilai-nilai kebijaksanaan, belas kasih, dan kebaikan melalui simbol agama Buddha.

Proses Pembangunan

Pembangunan Sendai Daikannon dimulai pada akhir 1980-an dan melibatkan berbagai ahli konstruksi serta seniman. Patung ini dibangun dengan menggunakan teknik dan bahan modern, namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam desainnya. Fondasi patung mencapai 21 meter di bawah tanah untuk memastikan stabilitasnya, mengingat ukuran dan beratnya yang sangat besar.

Patung ini menggambarkan Byakue Kannon, atau "Kannon berjubah putih," yang memegang permata Cintamani di tangannya, simbol kebijaksanaan dan kasih sayang dalam tradisi Buddha. Pada saat penyelesaiannya, patung ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi, tetapi juga sebagai manifestasi dari harapan dan aspirasi spiritual penduduk Sendai.

Peresmian dan Pengaruh

Sendai Daikannon diresmikan pada tanggal 1 September 1991 dalam sebuah upacara besar yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan masyarakat umum. Peresmian ini menandai dimulainya era baru bagi kota Sendai, di mana patung ini diharapkan dapat menjadi pusat spiritual yang menarik pengunjung dari seluruh dunia. Sejak saat itu, Sendai Daikannon telah menjadi tempat ziarah dan wisata yang populer, menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya. Patung ini juga sering digunakan sebagai latar belakang untuk berbagai acara budaya dan keagamaan di kota Sendai, memperkuat posisinya sebagai simbol kebanggaan lokal dan pusat spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun