Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Doppelganger, Fenomena Paranormal yang Dikaitkan dengan Pertanda Nasib Buruk

6 September 2024   07:00 Diperbarui: 6 September 2024   07:04 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: What Is Your Doppelganger's Name? | rumandmonkey (rumandmonkey.com)

Apa Itu Doppelganger?

Doppelganger, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai "gandamuka," adalah fenomena yang sering kali dikaitkan dengan mitologi dan cerita rakyat. Kata ini berasal dari bahasa Jerman, yaitu "doppel" yang berarti ganda dan "ganger" yang berarti pejalan. 

Doppelganger merujuk pada seseorang yang memiliki kemiripan fisik yang sangat mirip dengan orang lain, tetapi tidak memiliki hubungan biologis atau kekerabatan. Dalam mitologi, Doppelganger dianggap sebagai cerminan seseorang dalam bentuk roh atau entitas misterius, yang sering kali dilihat sebagai pertanda buruk. Keberadaan sosok ini dipercaya membawa nasib sial atau bahkan kematian kepada orang yang melihatnya.

Fenomena ini menarik perhatian karena Doppelganger tidak hanya muncul dalam kisah-kisah supernatural, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di mana seseorang mengklaim bertemu dengan orang lain yang sangat mirip dengan mereka tanpa ada hubungan darah.

Sejarah dan Asal Usul Doppelganger

Konsep Doppelganger berasal dari cerita rakyat Jerman kuno. Dalam kepercayaan tradisional, setiap orang dipercaya memiliki roh ganda yang menyerupai mereka dalam segala hal. Roh ini disebut sebagai "kembaran astral" yang hidup di alam lain dan jarang terlihat oleh pemiliknya sendiri.

 Namun, jika seseorang melihat kembarannya sendiri, hal itu dianggap sebagai tanda bahwa nasib buruk akan menimpanya. Kepercayaan ini banyak dipegang oleh masyarakat Jerman pada abad-abad yang lalu.

Selain di Jerman, konsep tentang entitas ganda juga ditemukan di berbagai kebudayaan lain. Misalnya, dalam mitologi Norwegia dikenal dengan istilah "vardøger," yang juga merujuk pada fenomena yang mirip dengan Doppelganger. Fenomena ini menciptakan aura mistis di seputar konsep kembaran, yang sering kali menimbulkan rasa takut di kalangan masyarakat.

Kisah-Kisah Terkenal tentang Doppelganger

Emilie Sagee

Kisah Emilie Sagee adalah salah satu cerita paling terkenal tentang Doppelganger. Pada tahun 1845, Sagée bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah khusus wanita di Latvia. Para siswanya melaporkan sering melihat Doppelganger Sagee muncul di tempat yang berbeda dari tubuh aslinya.

 Pada satu kesempatan, 42 siswa menyaksikan sosok Doppelganger-nya di dalam kelas sementara Sagee asli berada di luar, berjalan di taman. Kejadian ini sangat menakutkan para siswa, dan banyak yang percaya bahwa Doppelganger Sagee adalah pertanda buruk.

John Donne

Penyair terkenal asal Inggris, John Donne, juga mengklaim bahwa dia pernah bertemu dengan Doppelganger istrinya saat berada di Paris. Sosok tersebut muncul membawa bayi, padahal istri Donne sedang hamil pada saat itu. Setelah kembali ke rumah, Donne menemukan bahwa istrinya telah melahirkan, namun bayinya meninggal. Penampakan Doppelganger ini diyakini sebagai pertanda buruk tentang tragedi yang akan datang.

Fyodor Dostoyevsky's "The Double"

Dalam karya sastranya yang berjudul "The Double" (1846), Fyodor Dostoyevsky menggambarkan seorang pria bernama Golyadkin yang bertemu dengan Doppelganger-nya sendiri. 

Sosok ini kemudian menghancurkan kehidupan Golyadkin, menyebabkan kehancuran emosional dan finansial. Novel ini menggambarkan ketakutan mendalam yang terkait dengan kehilangan identitas diri setelah bertemu dengan seseorang yang secara fisik sangat mirip.

Penelitian Ilmiah tentang Doppelganger

Meskipun Doppelganger sering kali dianggap sebagai fenomena supranatural, para ilmuwan tertarik untuk mempelajari aspek biologis dan matematis dari fenomena ini. 

Pada tahun 2015, para peneliti di Australia melakukan sebuah studi untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan seseorang memiliki kembaran yang sangat mirip. 

Studi ini menganalisis delapan fitur utama wajah dan menemukan bahwa kemungkinan seseorang memiliki "kembaran" yang sangat mirip hanya sekitar satu dari 135. Meskipun ini terdengar cukup umum, kemiripan yang sangat tinggi tetap menjadi hal yang langka.

Para peneliti menggunakan basis data antropometrik militer Amerika Serikat untuk menganalisis fitur wajah. Mereka menemukan bahwa beberapa orang memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang lain, namun mereka tidak berbagi hubungan genetik atau keluarga. Penelitian ini membantu menjelaskan mengapa beberapa orang mengklaim pernah melihat Doppelganger mereka sendiri.

Fenomena Pareidolia

Kemampuan otak manusia untuk mengenali pola sering kali menyebabkan kita melihat kemiripan antara dua orang, meskipun sebenarnya ada perbedaan yang cukup signifikan. 

Fenomena ini dikenal sebagai pareidolia, yaitu kecenderungan otak untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk yang familiar, seperti wajah manusia, dalam objek atau pola acak. 

Fenomena pareidolia ini dapat menjelaskan mengapa kita kadang-kadang melihat kemiripan yang sangat dekat antara dua orang yang sebenarnya tidak ada hubungan biologis.

Menghindari Pertemuan dengan Doppelganger

Dalam cerita rakyat, pertemuan dengan Doppelganger dianggap sebagai hal yang berbahaya dan menakutkan. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa bertemu dengan Doppelganger adalah pertanda nasib buruk. Sebaliknya, fenomena ini lebih dapat dijelaskan sebagai persepsi manusia terhadap kemiripan wajah.

Jika kamu merasa khawatir tentang kemungkinan bertemu dengan Doppelganger-mu sendiri, berikut beberapa langkah sederhana yang dapat diambil untuk meredakan kecemasan:

- Tetap Positif: Berfokus pada hal-hal yang positif dalam hidup akan membantu mengurangi kecemasan.

- Latihan Mindfulness: Meditasi dan praktik mindfulness dapat membantu menjaga pikiran tetap tenang.

- Hindari Tempat yang Menakutkan: Jika ada tempat tertentu yang terasa menakutkan, cobalah untuk menghindarinya.

- Berbicara dengan Orang Lain: Berbagi cerita dengan teman atau keluarga dapat memberikan perspektif yang lebih rasional.

Kesimpulan

Fenomena Doppelganger terus memikat perhatian, baik dalam mitologi, cerita rakyat, maupun penelitian ilmiah. Meski sering dianggap sebagai pertanda buruk, banyak orang yang justru merasa tertarik dengan misteri di balik kemiripan ini. Secara ilmiah, kemungkinan bertemu dengan seseorang yang memiliki kemiripan sangat tinggi memang jarang terjadi, tetapi bukan tidak mungkin. Dalam banyak kasus, persepsi kita tentang kemiripan sering kali dipengaruhi oleh fenomena psikologis seperti pareidolia.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik: apakah kemiripan ini hanya kebetulan belaka atau ada sesuatu yang lebih misterius yang terjadi di baliknya? Apa pun itu, Doppelganger tetap menjadi topik yang menantang antara dunia nyata dan dunia yang penuh misteri.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun