Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Baalbek: Tujuh Keajaiban Dunia Kuno dan Kota Heliopolis Baru

18 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   07:07 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Le patrimoine au Liban : une mémoire en danger | La Pierre d’Angle (anabf.org)

Keberhasilan pelestarian Baalbek adalah contoh penting dari bagaimana warisan budaya dunia dapat dijaga melalui kerja sama internasional dan dedikasi terhadap konservasi sejarah. Dengan demikian, Baalbek tetap menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi kita semua, mengingatkan kita akan kemampuan luar biasa dari peradaban kuno.

Kesimpulan

Baalbek adalah bukti keajaiban arsitektur dan sejarah peradaban manusia. Dengan kuil-kuil megah dan batu-batu raksasanya, kota ini terus menginspirasi kita tentang kemampuan manusia kuno dan keajaiban alam semesta. Pelestarian situs ini sangat penting agar warisan bersejarah Baalbek dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Melalui pelestarian dan penghargaan terhadap warisan ini, kita dapat terus belajar dan mengagumi kemampuan teknik dan arsitektur manusia kuno. Baalbek bukan hanya sekadar situs arkeologi, tetapi juga simbol ketangguhan, kreativitas, dan warisan budaya yang luar biasa. Dengan demikian, Baalbek layak disebut sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang patut dikunjungi dan dijaga kelestariannya.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun